Nasional

Tangkal Ideologi Luar, Semua Pihak Perlu Diajak Bumikan Pancasila

Oleh : very - Rabu, 25/11/2020 11:03 WIB

Imanta Ginting, Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Semenjak persiapan kemerdekaan dahulu kala hingga Indonesia kini berusia 75 tahun, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia dipersoalkan sebagian penghuni negeri ini. Mereka tergiur dengan ideologi luar yang belum tentu cocok diterapkan di Indonesia. Untuk itu, seluruh elemen bangsa perlu bersinergi dalam rangka pembumian Pancasila dengan menggunakan metode yang cocok, agar seluruh rakyat Indonesia menerima Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre (RJC), Imanta Ginting, menanggapi situasi belakangan ini sehubungan dengan berkembangnya paham luar di tengah masyarakat.

Menurut Imanta, perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi yang terjadi saat ini telah membuat informasi tersebar secara meluas, mudah, dan cepat.

"Tercipta kebebasan yang tidak terbatas, sehingga tidak ada sekat pemisah antara ruang privat dan ruang publik. Informasi termasuk hoax bebas bergerak tanpa bisa dikendalikan oleh negara," ujar Imanta melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (25/11).

Menurut Imanta, penyebaran informasi, pengorganisasian kelompok, dan penggalangan sumber daya kerap dilakukan atas nama kebebasan dan demokrasi, tanpa memperhatikan keselarasannya dengan nilai dan ideologi bangsa. Akibatnya, lanjut Imanta, paham luar berbasis identitas bergerak bebas di Indonesia, hingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.

"Sebagai negara hukum yang berideologi Pancasila, dan telah menetapkan Pancasila sebagai satu satunya azas dalam kehidupan berbangsa, negara tidak boleh membiarkan ideologi luar masuk ke negeri ini hingga merusak keharmonisan kita sebagai bangsa," ujarnya.

Menurut Imanta, tugas dan tanggung jawab doktrinasi dan pembumian ideologi bangsa melekat pada negara, melalui pemerintah yang berperan sebagai pelaksana dan penanggung jawab utama. Namun pelaksanaannya perlu melibatkan seluruh komponen bangsa, dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Untuk mengatasi ancaman penetrasi ideologi luar, diperlukan upaya strategis oleh negara melalui pemerintah dengan melibatkan masyarakat luas, untuk meningkatkan dan memastikan internalisasi ideologi Pancasila dilaksanakan secara baik, benar, dan berkesinambungan. Namun metode pelaksanaannya harus mengikuti perkembangan teknologi dan peradaban, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diserap dan tertanam dalam segenap jiwa dan raga anak bangsa," pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait