Gandeng Kementerian PPPA, PNM Gelar Acara Bertajuk "Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera"

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 25/11/2020 20:30 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM bersama Kementerian Pemberdayaan Peremouan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengelar acara bertajuk "Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera".

Acara dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2020 tersebut dilaksanakan secara virtual pada Rabu, 25 November 2020.

Hari Ibu adalah momentum kebangkitan bangsa dan gerak perjuangan kaum perempuan untuk menjadi inspirasi bangsa. Termasuk juga bagi perjuangan perempuan-perempuan Indonesia untuk memajukan ekonomi kerakyatan.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Bintang Puspayoga, Menteri PPPA sebagai Pembicara utama. Lalu Arief Mulyadi, Direktur Utama PT PNM (Persero) memberikan sambutannya.

Pembicara lainnya adalah
Gati Wibawaningish, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian. Veronica Colondam
Komisaris Independen PT PNM (Persero).

Selanjutanya adalah Puspita Zorawar, Pakar Human Capital Founder ExcellencIA, Human Dev. Center serta Nella Rahmawati
Pengusaha Inspiratif

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PNM karena selama menjabat menteri PPPA dirinya mencatat sudah 2 kali menyelenggarakan Hari Ibu bersama PNM. Dirinya mengaku bersyukur bisa bersinergi dengan PNM bersama-sama menggerakkan para perempuan prasejahtera melalui program Mekaar.

"Terima kasih kepada PNM. Semuanya ini adalah kekuatan saya untuk mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan presiden di Kementerian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak.
Kita harus tetap motivasi para perempuan hebat agar tetap semangat dalam berjuang," ungkap Bintang.

Bintang mengaku kebijakan-kebijakan yang ada di PT PNM sangat baik. Hal ini jika melihat data PNM yang telah merekrut 27 ribu anak-anak muda, di mana sebagian besar merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA). Sementara peluang mereka ke depannya terbuka lebar.

Menariknya, kebijakan PNM juga selain memberikan anak-anak muda ini bekerja untuk mendapatkan nafkah, mereka juga diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan setingi-tingginya.

"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya di samping memberikan tempat untuk mendapatkan nafkah, anak-anak ini diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Jadi kesempatan itu jangan disia-siakan ya, manfaatkanlah setiap kesempatan yang ada sebaik-baiknya,"

Lebih lanjut Bintang menjelaskan budaya Indonesia cendrung menempatkan perempuan sebagai kelompok sosial yang lemah. Namun dirinya menegaskan kita harus bisa menunjukkan bahwa perempuan itu kuat dan tangguh.

"Tapi kalau kita tunjukkan semangat kita, jangan kita sia-siakan kesempatan yang ada. Kita akan bisa menjadi perempuan yang kuat dan tangguh. Salah satu contohnya yaitu perempuan-perempuan tangguh dan hebat dan luar biasa di program Mekaar PNM," tutup Bintang.

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Persero atau PNM, Arief Mulyadi mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh para ibu 92 tahun yang lalu harusnya menggelitik para perempuan saat ini.

"92 tahun yang lalu saja para ibu kita sudah berpikir untuk maju, sudah berpikir untuk bagaimana berkontribusi untuk mensejahterakan keluarganya di samping fungsinya sebagai istri dan sebagai pengasuh anak-anak," kata Arief.

Sehingga Arief berharap jika para pada 92 tahun lalu dengan segala keterbatasannya sudah memiliki motovasi dan semangat luar biasa membangun keluarga dan bangsa, maka dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, tentunya di era ini, semangatnya harus lebih dari itu.

"Hari ini ada tujuh lebih, tepatnya 7.564.357 Ibu didampingi PNM yang dibantu serta didukung oleh Kementerian PPPA bisa mengaktualisasikan kemampuan produktifnya berkontribusi lebih besar dalam mensejahterakan warganya, bahkan selama masa pandemi menjadi tulang punggung keluarga," tutur Arief.

Arief mengaku ini merupakan suatu anugerah bahwa PNM bisa melakukan hal-hal seperti itu yakni mendampingi 7.5 lebih ibu memiliki pembiayaan dan diberikan 3 modal oleh PNM yaitu modal finansial berupa pembiayaan, modal intelektual dengan informasi arahan coaching pelatihan untuk pengembangan usahanya serta modal sosial dalam kelompoknya masing-masing.

"Kami menyadari bahwa kami tidak bisa banyak berbuat kalau tidak didukung oleh seluruh stakeholder Indonesia terutama dari Kementerian PPPA," ujar Arief.*(Rikard Djegadut).

 

 

 

Artikel Terkait