Bisnis

LPER Sambut Konsep ABG+C Untuk UMKM Hebat Berbasis Digital

Oleh : luska - Sabtu, 12/12/2020 19:05 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Peringatan Hari Nusantara yang digelar   Dharma Pertiwi dan Kominfo pada Tanggal 7 Desember 2020 secara Daring atau sajian zoom meeting dan live streaming untuk Indonesia dihadiri ribuan peserta kebanyakan para ibu-ibu dan pelaku UMKM. Tayangan video salah satu Kabupaten yang berhasil menyalurkan Banpres senilai Rp.2.400.000 per Usaha Mikro,  mendapatkan apresiasi  masyarakat, karena mengena sasaran disaat pandemi covid-19 terjadi.

Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi mengungkapkan kegembiraannya karena acara ini diikuti para isteri prajurit se Indonesia, yang siap membantu pendampingan kepada masyarakat yang ingin berwirausaha berbasis digital sebagai upaya membangkitkan kembali UMKM yang terpuruk saat pandemi dan membuka komunitas yang ingin berkolaborasi dengan organisasinya dalam memajukan industri rumahan.

Septriana Tangkary Direktur Perekonomian & Kemaritiman Ditjen IKP Kominfo dalam sambutan selaku keynote speaker dan nara sumber mengatakan, Road Map UMKM go online telah dikaji dan diimplementasikan sebesar 9,4 juta UMKM pada tahun 2020 dari target 8 juta UMKM dan ini Pemerintah benar- benar bekerja keras unt penyelamatan ekonomi bangsa saat pandemi.
Langkah- langkah pemerintah yang direkam Kominfo mulai : Digiku digital kredit UMKM  cukup 5 menit, Padi (pasar digital) belanja produk lokal & UMKM oleh BUMN, Pembebasan PPh final, Aplikasi Bela Pengadaan LKPP pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Banpres Rp.2,4 juta untuk 12 juta UMKM Produktif, ungkapnya berapi-api.

Nara sumber lain Prof. Dr. Zainal Arifin Hasibuan, P.hD. selaku Ketua Umum APTIKOM  mengatakan era sekarang Industri Rumahan (IR)dan UMKM harus tumbuh dengan tetap berhubungan dengan Kampus (akademisi) sehingga Kampus bisa membina mereka dengan portal digital hingga sampai dengan end user. Dengan istilah modernnya ABG + C terintegrasi untuk usaha jangka panjang.

Pembicara lain Odo Manuhutu (Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves) Sukardi Kuncoro ( Kadin Koperasi dan UKM Perindag Kabupaten Penajem Paser Utara) melengkapi zoominar hari itu.

Dipenghujung diskusi Dr.Francisca Sestri Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat biasa disebut LPER menggarisbawahi pelaksanaan Academic, Business,Governmen,dan Community (ABG+C) apabila Pelaku usaha mikro yang ada di pelosok pedesaan dan belum ada internet, contohnya yang sudah di kunjungi Kominfo dan LPER UMK Petani Kalilirip, Pekuncen,Jatilawang, Banyumas belum ada sambungan internet bagaimana mau berdagang daring?

 Prof.Zainal Arifin Hasibuan yang pakar Informatika dan Komputer menjawab pertanyaan Dr.Francisca Sestri, memang ini fakta yang ada dan  infrastruktur jenis ini sering menjadi kendala serius, maka pemerintah harus menjadi fasilitator  bersama Akademik untuk membantu UMK terkendala internet yang jumlahnya masih banyak diseluruh Nusantara, pungkasnya.(Lka)

TAGS : Lper

Artikel Terkait