Nasional

Haiti Sebagai Salah Satu Mitra Strategis Indonesia

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 25/02/2021 12:30 WIB

Duta Besar RI untuk Haiti, Nana Yuliana(Foto: Ist)

Port Au Prince, Haiti – Duta Besar RI Nana Yuliana, didampingi Fungsi Politik KBRI Havana, Mohamad Rizki S. Malia dan Konsul Kehormatan RI untuk Haiti, Kathleen Zuraik telah menyerahkan copy surat kepercayaan Presiden RI kepada Presiden Republik Haiti, Jovenel Moise melalui Menteri Luar Negeri Haiti, Dr. Calude Joseph di Gedung Kementerian Luar Negeri Haiti pada 24 Februari 202.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Nana menyatakan bahwa Haiti merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di dalam hubungan bilateral maupun internasional.

Dalam pertemuan dimaksud, Dubes RI atas nama Menteri Luar Negeri RI menyampaikan apresiasi kepada Menlu Haiti atas dukungan Pemerintah Haiti dengan terpilihnya Menlu RI sebagai Co-Chair Covax AMC, pada awal Januari 2021 yang lalu.

Di samping itu, Pemerintah Haiti dalam pencalonan Indonesia di organisasi internasional juga telah memberikan dukungannya, di antaranya adalah sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga sebagai anggota ECOSOC.

Indonesia dan Haiti masih memiliki banyak potensi dan peluang kerja sama yang perlu digali lebih dalam lagi dan ditingkatkan pada tahun 2021.

"Diplomasi ekonomi sebagai salah satu pilar Presiden perlu dijalankan, khususnya dengan kembali melakukan pembahasan potensi perdagangan yang dapat dijalankan oleh kedua negara," ujar Nana.

Di bidang kerja sama antara kawasan, Dubes Nana dalam kesempatan yang bersahabat tersebut turut menyampaikan permintaan dukungan kepada Pemerintah Haiti untuk diselenggarakannya dialog antara Indonesia dengan Caricom mengenai perjanjian perdagangan.

Menlu Claude Joseph menyambut baik kehadiran Dubes Nana Yuliana yang telah menunjukkan bukti komitmen Pemerintah Indonesia atas pentingnya hubungan bilateral dengan Haiti.

Dubes Nana merupakan Dubes RI wanita pertama di Haiti dan proses penerimaan di Haiti sangat cepat bila dibandingkan Duta Besar negara sahabat lainnya yang perlu waktu sampai 1 tahun untuk dapat diterima oleh Pemerintah Haiti.

Dubes Nana dalam pertemuan tersebut juga menggarisbawahi arah kebijakan Indonesia saat ini yang diselaraskan dengan visi dan misi KBRI Havana dengan penekanan pada pilar kesehatan, kerja sama di bidang politik melalui usaha saling dukung di fora internasional, promosi pariwisata, perdagangan dan investasi, people to people connectivity, diplomasi ekonomi, dan perlindungan WNI.

Di bidang people to people connectivity, terdapat beberapa program kerja sama diantaranya adalah pendirian Indonesian digital corner di beberapa Universitas di Haiti, termasuk capacity building yang juga ditawarkan Indonesia kepada Haiti.

Antara lain pemberian pelatihan diplomat bagi pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Haiti, serta tawaran beasiswa untuk program Darmasiswa dan beasiswa KNB, sebagaimana yang disampaikan oleh Mohamad Rizki S. Malia, Fungsi Politik KBRI Havana.

(Sumber: Rizki S. Malia, Fungsi Politik).

Artikel Terkait