Nasional

Polemik Vaksin Nusantara, Menkes: Harus Dibikin Berdasarkan Kaidah Ilmiah

Oleh : Mancik - Senin, 19/04/2021 07:27 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19.(Foto:Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terkait dengan polemik vaksin nusantara. Tanggapan Menkes ini muncul karena saat ini vaksin nusantara yang digagas Mantan Menkes Terawan terus melakukan uji coba tahap kedua tanpa menunggu persetujuan dari BPOM.

Menkes Gunadi menegaskan, Kementerian Kesehatan pada prinsipnya mendukung penuh setiap langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam mengembangkan vaksin Covid-19, tentu dengan catatan tanpa mengambaikan prinsip-prinsip ilmiah. Kaidah keilmuan sangat penting sebagai panduan dasar melakukan uji vaksin sebelum digunakan oleh masyarakat.

"Bener-bener harus dibikin berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan protokol kesehatan yang baku dan tepat. Itu tolong jangan di-cross, jangan di-shortcut, jangan di-cut corners," kata Budi Gunadi Sadikin dalam diskusi virtual yang digelar, Minggu,(18/04/2021) kemarin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengembangan vaksin tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmiah. Karena itu, semua tahapan berkaitan dengan uji vaksin mesti dibahas berdasarkan prinsip -prinsip keilmuan yang ada.

Semua pihak yang terlibat, menurutnya, perlu diajak untuk mendiskusikan masalah yang ada berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam ilmu pengetahuan tentang pembuatan vaksin. Berbagai pandangan yang beragam, tentu akan memperkaya sudut pandang dalam pengembangan vaksin yang sedang berjalan oleh tim peneliti.

"Ini sesuatu yang sifatnya sangat scientific, sangat-sangat ilmiah. Jadi tolong dibicarakan di tataran ilmiah," jelasnya.

Menkes menegaskan, polemik vaksin nusantara tidak boleh ditarik ke persoalan politik. Jika ditarik ke politik apalagi berdebat di media sosial, maka persoalan ini sangat sulit untuk diselesaikan dalam waktu yang singkat, sementara masyarakat membutuhkan vaksin Covid-19.

"Biarkan mereka berdebat di tataran ilmiah. Kalau terlalu banyak berdebat di tataran medsos kalau menurut saya juga nggak bener ya," tutupnya.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait