Bisnis

Pengangguran Muda Tertinggi di Asean, Penciptaaan Tenaga Kerja Masih Bermasalah

Oleh : very - Sabtu, 08/05/2021 18:32 WIB

Pengangguran Muda di Indonesia tertinggi di ASEAN. (Foto: CNNIndonesia.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Data menunujukkan proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia hampir menyentuh angka 20 persen pada 2020. Sementara negara lain seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia masih berada di bawah 15 persen.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan dengan demikian tingkat pengangguran muda Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

"Di antara mereka yang berusia muda ternyata Indonesia tidak ada saingannya di Asean atau paling tinggi sendiri dibandingkan yang lain," ujarnya dalam diskusi bertajuk `Teknologi Digital dan Solusi Ketenagakerjaan`, Senin (3/5).

Hal tersebut, kata Faisal, menunjukkan bahwa masalah penciptaan lapangan kerja masih bermasalah di Indonesia.

Salah satunya yaitu terkait ketidaksesuaian atau mismatch antara penciptaan lapangan kerja dengan kualifikasi lulusan baru yang terjadi sebelum pandemi covid-19.

"Memang ternyata pengangguran yang umurnya antara 20-29 atau di 20an tahun sudah mengalami peningkatan (pengangguran) sebelum pandemi. Sementara, yang usianya lebih tua dari itu relatif lebih flat (datar). Jadi kita dihadapkan pada masalah educated youth employment," jelasnya.

Data tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia juga menunjukkan bahwa persentase penganggur muda masih didominasi mereka yang berpendidikan menengah ke atas.

Hal itu berkebalikan dengan asumsi kebanyakan orang bahwa makin tinggi pendidikan, maka semakin mudah orang mendapatkan pekerjaan.

"Dari sisi persentasenya yang menganggur jauh lebih banyak, dari sekolah menengah dan sekolah tinggi, kalau kita lihat pergeserannya dari tahun ke tahun yang paling tinggi peningkatannya juga adalah yang berpendidikan sekolah menengah atau tinggi," ujar Faisal seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Belum selesai masalah pengangguran usia muda, Indonesia kini dihadapkan pada peningkatan proporsi pengangguran usia di atas 30-an tahun akibat pandemi covid-19.

Hal ini, lanjut Faisal, membuat pemerintah harus berpikir ekstra keras untuk menciptakan lapangan kerja baru yang sesuai bagi para pekerja di usia tersebut.

"Yang sudah mapan, relatif lama di dunia kerja ini justru berkurang. Agak cukup signifikan juga jadi awalnya hanya sekitar 20 persen saja setelah 2020 hampir 40 persennya. Jadi proporsinya membesar," pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait