Nasional

Sang Gembala Sejati! Dua Pastor Asal Austria Sumbang 6 Ton Beras untuk Warga di NTT

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 09/05/2021 16:30 WIB

Sumbangan beras untuk korban banjir dan tanah longsor di Lembata dan Adonara

Jakarta, INDONEWS.ID - Dua orang pastor bersaudara (Imam Katholik) asal Austria yakni Pastor Piter Paskalis dan Pastor Aloysius Jonson memberikan bantuan enam (6) ton beras bagi sejumlah masyarakat di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Diketahui, Pastor Piter Paskalis saat ini berkarya di Austria Jerman. Sementara saudaranya, Pastor Aloysius Jonson tengah berkarya di Keuskupan Ruteng, Flores, NTT.

Menurut Freddy Tokan, seorang perwakilan kedua pastor asal Austria itu menyebut bahwa awalnya, bantuan ditawarkan dalam bentuk beras sebanyak 2 ton, dengan rincian satu (1) ton untuk korban bencana di Adonara dan satu (1) ton untuk di Lembata.

Penyerahan bantuan bencana tidak secara utuh 1 Ton beras, tetapi terbagi untuk pembelian kebutuhan Sembako para korban bencana yang tersebar di pondok-pondok kebun, Desa Waowala dan Amakaka dengan total dana sebesar Rp17 juta.

Untuk di Lembata, bantuan berupa 9 bahan pokok diserahkan kepada 25 Kepala Keluarga atau 94 jiwa korban banjir bandang dan tanah longsor di Pondok-pondok kebun, Desa Waowala dan Desa Amakaka Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT pada Sabtu (8/5/21).

Sementara untuk Adonara, bantuan berupa satu (1) ton beras langsung diberikan ke Posko Pengungsian oleh Tim di Kota Waiwerang Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, pada Jum`at (7/5/21).

Para penerima bantuan, sebelumnya telah didata sesuai dengan kebutuhannya. Lalu dari data tersebut, Tim membelanjakan kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) antara lain seperti perlengkapan bayi, beras 20 Kg, perlengkapan mandi dan cuci, minyak goreng, air kemasan Aqua. Juga dipastikan bahwa setiap keluarga terpenuhi sesuai kebutuhannya.

Selain kepada korban banjir dan tanah longsor di kedua daerah tersebut, bantuan juga diberikan kepada warga yang tersebar di Manggarai Raya yakni tiga )3) ton dan satu (1) ton bantuan beras juga dibrikan untuk Seminari Kisol. Sehingga, total bantuan yang diberikan kedua pastor itu adalah 6 ton.

"Ini adalah bingkisan kasih dari dua bersaudara yang turut merasakan kesedihan Bapa, mama, kakak adik semuanya. Saya teman sekolahnya mewakili keduanya untuk menyerahkan secara langsung kepada kalian semua bingkisan kasih ini sekedar meringankan beban hidup,” kata Tokan saat memberikan bingkisan tersebut bagi korban di Lembata.

“Mereka berdua sangat peduli kepada para korban bencana dan secara spontan menawarkan bantuan kepada para korban bencana,” sambung Tokan yang merupakan putera Adonara itu.

Mewakili para pengungsi yang tersebar di pondok-pondok pengungsian, Bapak David menyampaikan terima kasih atas perhatian dan sumbangannya. Ia mengatakan meskipun jauh dari Austria, tetapi tetap memperhatikan saudaranya di tanah Lembata dan Adonara ini.

"Saya berharap karya imamat dua bersaudara ini akan menjadi inspirasi bagi kami untuk selalu berbagi kasih," ungkap David.

Hadir dalam kegiatan penyerahan itu, para pengungsi korban bencana, anggota Tim Austria for Lembata-Adonara dan para warga desa sekitarnya.

Pater Aloysius Jonson, ketika dikonfirmasi terkait bantuan ini, menyampaikan bahwa kasih adalah segalanya. Membantu meringankan beban kepada mereka yang membutuhkan adalah tugas kita sebagai anak anak Tuhan. Ia juga mengutip ungkapan Pater Leo Perik, SVD, pendiri Seminari Pius XII Kisol.

"Biar hitam atau putih kulitnya, biar tua atau muda, anak-anak atau remaja, rambut lurus atau keriting, dari suku dan bangsa manapun dan apa pun agamanya itu semua adalah anak Tuhan, yang harus mendapatkan kasih dan saling mengasihi," kata Pater Aloysius Jonson.*

Artikel Terkait