Nasional

Hadapi Kelangkaan RS, IDI Sarankan Hotel hingga GOR Jadi Shelter Pasien Covid-19

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 26/06/2021 13:59 WIB

Sejumlah dokter sedang menangani pasien covid-19 (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah Rumah Sakit (RS) di Indonesia diketahui penuh dan dipastikan tidak dapat menampung pasien covid-19. Hal ini merupakan imbas lonjakan kasus yang terus menunjukan tren kenaikan signifikan dari waktu ke waktu.

Menanggapi hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan pemerintah mendirikan penampungan atau shelter seperti GOR hingga hotel untuk pasien Corona gejala ringan.

"Dulu waktu lonjakan-lonjakan, ada strategi yang sekarang perlu dilakukan. Apa itu? Pemerintah mendirikan shelter-shelter. Hotel jadi shelter, GOR jadi shelter, gedung kosong jadi shelter. Untuk menampung masyarakat yang sifatnya OTG dan sangat ringan," kata Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih dalam diskusi virtual yang disiarkan oleh Smart FM, Sabtu (26/6/2021).

Daeng mengatakan pasien COVID-19 mayoritas hanya bergejala ringan hingga OTG yang justru membuat rumah sakit penuh. Dia mendorong pemerintah segera membuka shelter-shelter itu untuk diisi pasien COVID-19 OTG serta bergejala ringan.

"Karena ini mayoritas. Kasus gini yang bikin penuh rumah sakit. Ini harus didorong. Hotel dibuka, GOR, gedung, supaya tidak penuhi rumah sakit," tuturnya.

Sementara itu, Daeng juga menyayangkan upaya pemerintah yang berfokus pada strategi hilir ketimbang hulu dalam penanganan virus Corona. Menurutnya, strategi hulu lebih hemat biaya dan tidak melelahkan.

"Catatan saya terakhir, kalau andalkan di hilir dengan selalu tambah kapasitas, itu biaya dan capeknya luar biasa. Sehingga yang paling penting, murah, dan paling efektif itu strategi hulu," imbuhnya.

Diketahui, sempat viral sebuah video yang menampilkan banyaknya pasien RSUD Bekasi dirawat di luar ruang perawatan. Mereka terbaring di parkiran hingga mobil bak terbuka. Hal tersebut terjadi karena kasus COVID-19 di Jabodetabek meningkat.

Indonesia sendiri mencatatkan 18.872 kasus terkonfirmasi positif Corona kemarin. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan pada Kamis (24/6) yang mencatatkan 20.574 kasus.*

Artikel Terkait