Opini

Pesawat Terbang Penyebar Virus Corona ?

Oleh : luska - Selasa, 13/07/2021 18:38 WIB

Oleh : Marsekal TNI Purn Chappy Hakim

Hari hari belakangan ini beredar di beberapa media sosial tentang terlihatnya pesawat terbang yang memancarkan asap putih di langit yang biru. 

Karena sekarang dunia tengah berhadapan dengan pandemic covid 19, maka wajar saja kemudian orang menghubungkannya dengan penyebaran virus melalui pesawat terbang.   Sebenarnya hal itu adalah pemandangan yang biasa saja terjadi dan asap putih itu dikenal dengan nama Contrail.   Persoalannya adalah ditengah pandemic sekarang ini telah menyebabkan wilayah udara Indonesia menjadi relatif bersih atau tidak berkabut.   Dengan kondisi udara yang bersih maka contrail akan kelihatan dengan jelas dari permukaan bumi.  Tidak demikian halnya bila udara berkabut, kotor dan atau berawan. Berikut ini diuraikan sedikit ilustrasi menarik mengenai Contrail.  

Bila langit relatif bersih, maka kerap kali lintasan pesawat terbang yang lewat di langit akan terlihat, tidak hanya pesawat terbangnya akan tetapi juga jejak ekornya yang mirip asap berwarna putih.   Contrail namanya singkatan dari Condensation Trail atau jejak kondensasi.  Gejala alam yang terjadi itu disebabkan oleh temperatur udara dingin yang mendapat semprotan hawa panas yang berasal dari “knalpot” atau exhaust engine pesawat terbang. Sudah cukup lama belakangan ini  sangat sulit melihat fenomena contrail di udara Jakarta karena polusi.

Pada tahun 1950 – 1960-an masih bisa dan cukup sering dapat terlihat contrail di langit Jakarta yang relatif bersih.  Dikala itu sering sekali terlihat contrail yang berasal dari pesawat terbang pancar gas milik AURI jenis Vampire buatan Inggris yang ber manuver di langit Jakarta.  Sekarang ini, selain udara Jakarta tidak sebersih dulu, pesawat- pesawat terbang AURI pun sudah tidak ada lagi yang dapat melakukan latihan terbang di atas Jakarta.  Jenis pesawat Vampire buatan Inggris sudah lama tidak ada  dalam jajaran arsenal pesawat terbang AURI.   Di Museum Angkatan Udara Jogyakarta, beruntung sekali masyarakat pencinta dirgantara masih bisa melihat 1 pesawat Vampire yang di pajang disana.   Sebenarnya Angkatan Udara sudah tidak memiliki  pesawat jenis Vampire.  Namun berkat inisiatif dan upaya tidak kenal lelah dari almarhum Marsekal Purnawirawan Sukardi yang sangat perduli dengan perjalanan sejarah Angkatan Udara, beliau berhasil menghadirkan kembali pesawat Vampire, pancar gas buatan Inggris di Museum Jogyakarta.

Dalam buku Biografi nya Marsekal Sukardi menceritakan tentang bagaimana upaya luar biasa yang dilakukannya untuk dapat memperoleh kembali pesawat Vampire yang kemudian dapat di pajang di museum Angkatan Udara sebagai bagian dari ukiran sejarah Angkatan Udara Indonesia.  Pada waktu itu para penerbang yang menerbangkan pesawat pancar gas Vampire diatas kota Jakarta  adalah beberapa penerbang muda , diantaranya Roesmin Nuryadin dan Leo Wattimena.
Kembali kepada fenomena contrail sebagai gejala alam , telah dikembangkan kemudian dengan teknologi tertentu untuk membuat contrail buatan.  Contrail buatan yang dikenal dengan “smoke trail” dibuat agar sebuah pertunjukan terbang menjadi lebih menarik.  Smoke trail dibuat berwarna-warni sesuai keinginan  dan digunakan pesawat-pesawat terbang dalam pertunjukan aerobatik.  Itulah yang sering kita saksikan dalam banyak kesempatan Air Show yang menampilkan pertunjukan di udara antara lain Aerobatic Show dari berbagai tim aerobatik beberapa negara termasuk Indonesia.  
Demikianlah tulisan ini saya turunkan untuk meluruskan berita yang beredar bahwa belakangan ini terlihat beberapa pesawat terbang yang menyebarkan asap kimia  dan bisa saja di persepsikan sebagai pembawa atau penyebar virus corona di udara Indonesia.

 

Jakarta 13 Juli 2021
Chappy Hakim
Pusat Studi Air Power Indonesia 

Artikel Terkait