Pojok Istana

Di Sidang Dewan PBB, Jokowi Serukan Kerja Sama Pemerataan Vaksin

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 14/07/2021 13:01 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, kelompok rentan harus menjadi perhatian serius untuk penanganan dampak dari pandemi COVID-19. Salah satu dampaknya, kata Presiden, adalah berkurangnya aktivitas yang mengakibatkan perekonomian masyarakat.

Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ketika menyampaikan pidato secara virtual dalam Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB yang digelar Rabu, 14 Juli 2021.

Jokowi mengatakan, jaminan perlindungan sosial menjadi isu penting di samping sektor kesehatan yang juga menjadi prioritas saat penanganan wabah.

"Terutama bagi kelompok rentan. Untuk itu jaminan perlindungan sosial merupakan bagian penting upaya pemulihan dari (dampak) pandemi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia sudah mengalokasikan dana sebesar US$28,5 miliar untuk bantuan sosial selama pandemi yang telah berjalan satu tahun lebih. Tidak kurang 9,8 juta unit usaha mikro turut menerima bantuan demi keberlanjutan usaha.

Kondisi demikian, kata Jokowi, juga dirasakan di banyak negara. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan terancam kelaparan.

"Oleh karena itu, saya ingin sampaikan beberapa pemikiran. Pertama, kita harus membuat dunia untuk segera pulih dari pandemi. Vaksin adalah harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan ini," kata Jokowi.

"Vaksin adalah harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan ini, akses yang adil dan merata terhadap vaksin harus dijamin. Namun hingga saat ini kita melihat kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar, vaksin sebagai global public goods jangan hanya menjadi slogan, Indonesia mendorong agar kita melakukan percepatan realisasi kesetaraan akses vaksin bagi semua negara," sambung Jokowi.

Jokowi mengatakan, ekonomi dunia harus pulih secara bersama-sama. Di tengah pandemi, bila suatu negara ekonominya tumbuh, seharusnya negara lain juga mendapat manfaatnya.

"Kerja sama dan solidaritas harus dipertebal dan inovasi harus ditingkatkan, no country can progress until all countries progress," ucap Jokowi.

Artikel Terkait