Bisnis

Kegigihan Pelaku Usaha Jamur Antarkan Putranya Kuliah

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 21/08/2021 16:30 WIB

Ibu Kholipah dengan usaha jamurnya (Foto: Dok. PNM)

Jakarta, INDONEWS.ID - Petani di Indonesia pada umumnya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Bertani identik dengan pekerjaan kasar, kotor-kotoran, ataupun penghasilan rendah. Lain halnya dengan Ibu Kholipah. Karena kegigihannya, dengan bertani, Ibu Kholipah berhasil mengantar anaknya hingga bangku kuliah.

Perempuan asal Pare, Kediri ini menyebutkan saat ini bisnis budidaya sayur-sayuran seperti kacang, cabai dan jagung sudah ia jalani selama 3 tahun.

Bisnis ini ia awali dengan peminjaman modal dari PNM Mekaar. Hasil sayurnya setiap hari ia jajakan ke Pasar Pare. Hasilnya pun memuaskan, Ibu Kholipah mengaku ia dan suaminya dapat melanjutkan hidup dengan layak dan menabung.

“Kalau dulu diingat boro-boro nabung, memikirkan makanan untuk sehari-hari saja saya pusing,” ungkap Ibu Kholipah.

Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama setahun lebih di Indonesia dinilai berdampak terhadap harga produk-produk pertanian. Hasil tani sayur Ibu Kholipah juga mengalami penurunan, omset Ibu Kholipah pun menurun hingga 90%.

Ibu Kholipah tidak kehabisan akal, dengan modal tersisa yang ia dapatkan dari PNM Mekaar sebesar Rp 1.500.000, Ibu Kholipah memberanikan diri untuk membeli bibit jamur karena di tengah pandemi, volume permintaan jamur malah meningkat drastis.

Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, omset Ibu Kholipah setelah bertani jamur naik hingga 120% dibanding ia dan suaminya berjualan kacang, cabai dan jagung di saat pandemi, hingga akhirnya Ibu Kholipah dapat mengkuliahkan anaknya. Tak sekadar dirinya yang bekerja keras. Ia juga mendidik anaknya untuk disiplin dan bekerja keras sejak kecil.

“Saya dan suami memang bekerja membanting tulang, namun kami bukan ingin mengumpulkan kekayaan. Kami ingin anak kami bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Alhamdulillah, karena kerja keras dan bantuan dari PNM Mekaar, semua dapat terwujud karena pendidikan bagi anak merupakan hal terpenting dalam hidup saya,” ungkap Ibu Kholipah tersedu.*

Artikel Terkait