Opini

Kepemimpinan Pemerintahan Negatif

Oleh : luska - Sabtu, 02/10/2021 13:12 WIB

Penulis : Djohermansyah Djohan (Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN, Dirjen Otda 2010-2014)

Untuk bisa memimpin pemerintahan dengan baik, tidak cukup hanya bermodalkan populeritas, integritas, pendidikan yang tinggi, dan bahkan segudang pengalaman. 
Apa lagi yang tanpa atau sedikit pengalaman di panggung pemerintahan.
Atau, loncat-loncat di dalam berbagai jabatan pemerintahan tidak beraturan.

Lebih dari pada itu, pemimpin pemerintahan perlu keberanian menolak dan menyatakan tidak, kalau dia yakin dia benar.
Kalau tidak yakin, dia harus berani pula berunding, kompromi, dan mengakomodasi tuntutan.

Tidak boleh ada dalam kamus kepemimpinan pemerintahan keraguan dan "ketakutan". 
Apa lagi "buang badan", "oper bola", atau lepas tanggung jawab.

Pemimpin pemerintahan juga mesti pandai mengendalikan emosi. Kalau ada prilaku anak buah yang salah, jangan diumbar rasa marah.
Dicaci maki didepan orang banyak.

Pemimpin pemerintahan wajib memperhatikan etika pemerintahan.
"Harimau" di dalam perut, tapi "kambing" yang keluar dari mulut.
Kepatutan dan kepantasan dalam berprilaku senantiasa menjadi pedoman.

Jika tidak,  maka terjadilah kekacauan kepemimpinan.
Pemimpin pemerintahan serupa itu hanya akan dikenang "negative legacy" nya.
Wallahualam...

Artikel Terkait