Bisnis

Kadin Indonesia Dukung Kemandirian Mama-Mama Pengrajin Tenun Nggela, NTT

Oleh : luska - Senin, 01/11/2021 09:01 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Tepat tiga tahun lalu, 29 Oktober 2018, Kampung Adat Nggela, di Kecamatan Wolojita Kabupaten Ende, Pulau Flores terbakar habis. Sebanyak 22 dari 23 rumah adat Nggela rata dengan tanah. Tiga tahun kemudian 18 rumah adat sudah terbangun, 8 diantaranya dibantu oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 3 rumah masih dalam proses pembangunan, dan 1 rumah terakhir akan dibangun dari hasil lelang tenun karya mama-mama yang telah diselenggarakan pada hari Jum’at 29 Oktober 2021 di Pos Bloc, Jakarta Pusat.

Dalam catatan upaya revitalisasi kampung adat di tanah air, proses pemulihan yang terjadi di Nggela adalah sebuah keniscayaan. Karena berlangsung dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Semua ini bisa terjadi karena semangat gotong royong dan kemandirian yang ditunjukkan oleh para pihak yang terlibat. Mulai dari Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kebudayaan, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Ende, BUMN melalui Pelindo 3, Yayasan Tirto Utomo, Arsitek Yori Antar, organisasi sosial WIC dan Swiss Lady, hingga pribadi-pribadi yang penuh kepedulian. Mama Ann antropolog dari Swiss, Ibu Claudia dari Maumere, Herman Heri Ketua Komisi 3 DPR RI, Pertiwi Indonesia, serta Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Perempuan.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Perempuan Tri Hanurita 
mengatakan, “Perempuan sangat berperan dalam penguatan relevansi pentingnya upaya menjaga 
nilai-nilai adat peninggalan leluhur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dan bagi masyarakat 
Nggela, NTT. Dan mama-mama merupakan tonggak berdirinya kearifan ekonomi lokal, serta 
madrasah utama bagi pendidikan dasar dan karakter anak-anak”. 

“Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Perempuan secara umum mendukung kegiatan 
penggalangan dana dalam upaya pembangunan rumah-rumah adat di Nggela, NTT, khususnya 
mendukung kegiatan mama-mama pengrajin tenun, dengan mengangkat karya indahnya ke pentas 
nasional maupun internasional, karena tenun dapat menghidupi rumah”, imbuh Tri Hanurita.

Hasil tenun karya mama-mama pengrajin di Nggela, NTT kemudian didesain oleh Hayuning Sumbadra, seorang fashion designer muda dan berbakat yang mendapat beasiswa fashion design ke Milan, Italy. Karya-karya Adra dengan bahan dasar tenun Nggela yang dilelang pada acara tersebut mendapat sambutannya yang sangat luar biasa dan pengunjung, total dana yang terkumpul pada acara lelang mencapai lebih dari Rp 155 juta, ditambah dengan penjualan langsung sebelum dan sesudah acara berlangsung, sehingga totalnya mencapai lebih dari Rp 200 juta. (Lka)

TAGS : Kadin

Artikel Terkait