Nasional

Tak Hanya Salurkan Pembiayaan, PNM Rutin Gelar PKU dan Pendampingan Usaha bagi Nasabah

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 23/11/2021 10:15 WIB

Kantor PNM Taspen (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM melalui Unit Layanan Modal Micro (ULaMM) menggelar Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dan Pengembangan usaha bagi pelaku UMKM, binaan PNM klasterisasi Kuliner PNM Cabang Tangerang.

Pelatihan yang digelar melalui Zoom Meeting dengan peserta didominasi “Emak-Emak” nasabah perusahaan plat merah itu mengambil tema "Pentingnya Branding Usaha dalam Usaha Kuliner".

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Direktur Bumi Kreatif Institut Sukabumi, Eko Pramana Putra. Dalam pemaparannya, Eko mengatakan persaingan bisnis di era globalisasi adalah tantangan yang harus dilewati bagi para pebisnis lokal.

Ia menekankan pentingnya branding dalam menjawab tantangan tersebut. Utamanya bagi nasabah PNM yang bergerak di sektor kuliner. Sebab mereka tak hanya bersaing dengan pebisnis lokal lainnya, namun juga pebisnis luar negeri.

Pada kesempatan yang sama, Muslim Mubaroq selaku Penangungg Jawab Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Nasabah PNM Cabang Tangerang, mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah adanya Program Pengembangan Kapasitas Usaha.

Program ini di antaranya Pelatihan dan Pendampingan yang dilakukan kepada Ibu-ibu Nasabah Mekaar.

“Jadi PNM selain memberikan modal financial juga memberikan modal intlektual dan modal sosial. Pemberian modal intlektual diberikan dalam bentuk pelatihan maupun motivasi usaha.

Dan biasanya pelatihan sekaligus sebagai ajang pemberian modal sosial, yakni nasabah disarankan agar tidak pelit terutama pelit ilmu dan agar tukar pengalaman serta saling bersinergi dengan nasabah lain agar nantinya tercipta suatu iklim dan ekosistem usaha yang sinerjik,” ujarnya.

Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp30 juta hingga Rp150 juta.

Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Kecamatan Sukadiri, nasabah ULaMM memberikan pelatihan sekaligus pendampingan kepada Ibu-ibu Nasabah Mekaar.

Dalam skema ini, para nasabah bersama-sama meraih kesuksesan dengan memanfaatkan peluang yang ada di alam sekitarnya yakni membuat Sate Bandeng yang sekarang telah menjadi salah satu icon Kabupaten Tangerang, yang asalnya bernama Sate Bandeng Khas Kronjo (Sabajo).

Di samping itu, masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah.

“Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.*

Artikel Terkait