Road to IPO: Haruskah Ini Menjadi Tujuan Perjalanan Ke depan Perusahaan Anda?

Oleh : indonews - Sabtu, 26/02/2022 12:22 WIB

Ridwan Jasin Zachrie (CFO, Seven Stones Indonesia) dan Andrzej Barski (Co- Founder Seven Stones Indonesia). (Foto: Ist)

 

Oleh: Ridwan Jasin Zachrie (CFO, Seven Stones Indonesia) dan Andrzej Barski (Co- Founder Seven Stones Indonesia)*)

INDONEWS.ID --- Investopedia mendefinisikan IPO, atau Penawaran Umum Perdana, sebagai "proses menawarkan saham perusahaan swasta kepada publik dalam penerbitan saham baru," yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal dari investor publik. “Transisi dari perusahaan swasta ke perusahaan publik dapat menjadi waktu yang penting bagi investor swasta untuk sepenuhnya menyadari keuntungan dari investasi mereka karena biasanya termasuk premi saham untuk investor swasta saat ini. Sementara itu, juga memungkinkan investor publik untuk berpartisipasi dalam penawaran.”

Kebanyakan orang berada di bawah kesalahpahaman bahwa IPO dan listing publik di bursa saham hanya untuk perseroan terbatas besar, konglomerat multi-nasional. Kebenarannya adalah, mereka tidak. Perusahaan dengan nilai aset hanya Rp 5 miliar dengan prospek pertumbuhan yang baik baik secara organik maupun non-organik, dapat mulai menargetkan go public dalam kerangka waktu yang konkret, dimulai dengan aksi korporasi seperti pra IPO dan kemudian mengajukan penawaran umum”. Dan itu adalah perubahan paradigma, bukan hanya karena besarnya potensi untuk memperoleh sumber pendanaan jangka panjang, tetapi juga karena peluang yang muncul dengan sendirinya.

Sebagai ilustrasi, pada tahun 2018, Gapura Bali melaporkan “Bursa Efek Indonesia (PT Bursa Efek Indonesia, BEI) mulai mengundang perusahaan-perusahaan lokal di Bali untuk melakukan penawaran umum karena melihat potensi yang sangat besar untuk memperoleh sumber pendanaan jangka panjang

Mengapa IPO ini merupakan target impian yang menjadi misi banyak perusahaan yang ingin berkembang besar?  IPO memberikan akses ke pasar untuk tambahan modal dengan biaya yang relatif rendah. Ada manfaat lain juga; IPO juga dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan, memiliki insentif pajak dan meningkatkan nilai perusahaan serta meningkatkan reputasi perusahaan.

Approaching terbaik yang perlu kita berikan ke mitra perusahaan adalah mengedepankan misi untuk membantu mitra tumbuh dan menjadi sukses. Inilah motivasi di balik inisiatif terbaru untuk mendorong perusahaan PMA yang didirikan di Indonesia memiliki target jangka panjang untuk go public.

Perjalanan IPO yang sukses, tentu saja, adalah sebuah proses, yang dimulai dengan langkah bijak memandu mitra perusahaan melalui fase yang dapat dilalui, diantaranya misalnya dengan opsi Pra-IPO. Ini kemudian mendorong munculnya beberapa pertanyaan serius tentang bisnis perusahaan dan dengan demikian, menambah banyak nilai bagi perusahaan itu sendiri, diantaranya:

  • Transparansi informasi kepada publik – dapatkah klien Anda mempercayai Anda?
  • Pengaturan kendali dan otonomi yang berkurang – apakah Anda melakukan yang terbaik untuk pertumbuhan jangka panjang?
  • Penekanan akan pentingnya kinerja (jangka pendek) – apakah Anda mencapai target Anda?
  • Pengeluaran berkelanjutan untuk memenuhi kewajiban perusahaan yang terdaftar – apakah sistem Anda sudah berjalan?
  • Kesiapan finansial - apakah Anda sudah membangun posisi bisnis yang berkelanjutan?
  • Kisah pertumbuhan - apakah Anda sudah membuat rencana bisnis yang kokoh dan kuat?
  • Tata kelola dan akuntansi - apakah Anda telah menetapkan tata kelola dan infrastruktur pelaporan keuangan yang berkelanjutan?
  • Struktur - apakah Anda telah mencapai kepemilikan saham dan struktur perusahaan yang optimal?
  • Pajak - apakah Anda telah memperoleh perencanaan pajak yang paling efisien dan mengidentifikasi kesehatan pajak historis?

Jika perusahaan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan mengatasi masalah yang belum terselesaikan, peran selanjutnya adalah mendukung kearah Eksekusi IPO, dimana yang sangat penting, yang menyelami lebih dalam dari sisi struktur, keuangan, dan posisi perusahaan.

Namun demikian, target perusahaan jangan berhenti di situ. Tanggung jawab mengawal mitra perusahaan dalam pertumbuhan akan lebih lengkap dengan mengawal pada saat masuk fase Pasca-IPO, untuk membantu menjaga perusahaan tetap pada jalurnya khususnya hal terkait langkah selanjutnya:

  • Pajak dan kewajiban hukum
  • Roadshow dan penyusunan laporan
  • Strategi - bagaimana Anda terus mengembangkan fungsi inti Anda dan memaksimalkan kekuatan yang ada?
  • Ekspansi - apakah Anda telah menetapkan peta jalan pembiayaan yang optimal untuk mendukung rencana ekspansi dan investasi Anda?
  • Tata kelola - apakah Anda telah menetapkan tata kelola yang kuat untuk mengoptimalkan sumber daya dan teknologi Anda, melindungi reputasi Anda, dan mengelola kepentingan pemangku kepentingan?

Rangkaian perjalanan ini atau sering saya sebut sebagai Road to IPO, seyogyanya menjadi mimpi besar dari setiap perusahaan yang ingin menjadi besar. Let’s growth together.

 

Tentang Penulis:

Ridwan Jasin Zachrie

Ridwan adalah salah satu eksekutif papan atas Indonesia yang memiliki karir panjang di dunia keuangan, memegang posisi penting di berbagai perusahaan termasuk Managing Director di Recapital Group; Komisaris Independen di beberapa perusahaan Jasa Keuangan; dan Komite Audit & Risiko di Bank BTPN Tbk, Berau Coal Energy Tbk dan Aetra Air Jakarta.

Pada tahun-tahun pembentukannya, Ridwan adalah “lulusan terbaik dan tercepat” di Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada tahun 1991 dan menerima beasiswa British Chevening Award, menyelesaikan Magister Ekonomi di London School of Economics & Political Science (LSE), University of London pada tahun 1996. Beliau memegang beberapa akreditasi profesional termasuk Certified Business Valuer (CBV) yang dikeluarkan oleh Australian Academy of Finance and Management; Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE); Sertifikasi Direksi untuk Direksi dan Komisaris yang diterbitkan oleh Institut Komisaris dan Direksi Indonesia.

Beberapa penghargaan juga pernah diraihnya antara lain Best CFO Awards 2019 (Institute of Certified Management Accountant Australia-Indonesia); Asia Pacific Young Business Leader diberikan penghargaan oleh Asia 21 Network - New York, AS (Tokyo 2008); Penghargaan Bisnis Alumni Inggris 2008 diberikan oleh British Council; dan “praktisi sumber daya manusia paling inspiratif” dari Majalah Human Capital pada tahun 2010.

Ridwan memulai karir di Citibank NA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC.) Jabatan terakhir Ridwan sebagai CFO di PT Citra Putra Mandiri, OSO Group Holding dan saat ini menjabat sebagai CFO Seven Stones Indonesia.

 

Andrzej Barski:

Andrzej adalah Co-owner/ Founder dan Director Seven Stones Indonesia. Ia lahir di Inggris dari orang tua Polandia dan telah tinggal di Indonesia selama lebih dari 33 tahun. Dia adalah seorang penulis, pelatih, dan pemasar yang terampil dengan pemahaman mendalam tentang Indonesia dan banyak budayanya setelah menghabiskan bertahun-tahun bepergian melintasi nusantara dari Sumatera Utara hingga Irian Jaya. ***

Artikel Terkait