Nasional

Terbesar Ketiga Dunia, Dinkes DKI: Mari Dukung Pencegahan TBC di Indonesia

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 24/06/2022 15:45 WIB

Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemprov DKI menyatakan Indonesia berada pada posisi ketiga tertinggi kasus TBC di dunia setelah India dan China pada 2021. Pengelola Program Tuberkulosis (TBC) atau Wakil Supervisor (Wasor) TB Dinkes DKI dr. Victor mendorong semua pihak harus berkontribusi mendukung pencegahan penyakit TBC.

"Jadi sedikit info bahwa Indonesia sendiri untuk kasus TB nya itu lumayan ya. Kita berada di tingkat ketiga pada 2021 setelah India dan China. Makanya Indonesia sendiri jadi poin penting untuk mencegah penularan TBC," kata Victor dalam Sosialisasi Penyakit TBC, Jakarta, Jumat (24/6).

Diskominfotik juga menyatakan bahwa Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini merujuk pada data Global Tuberculosis Report 2021.

Berdasarkan data itu, estimasi beban TBC di Indonesia sebanyak 824.000 kasus baru per tahun. Akibat pandemi Covid-19, temuan kasus pada 2020 menurun dari tahun sebelumnya, yakni 384.025 kasus atau sekitar 47 persen dari estimasi kasus.

Kemudian, Victor menjelaskan gejala TBC yang dialami penderita. Di antaranya, pasien mengalami batuk berdahak lebih kurang atau sama dengan dua minggu, kadang dahak juga bercampur darah.

Gejala lainnya sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, demam meriang lebih kurang atau sama dengan satu bulan, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, serta berat badan yang menurun.

Namun, dia menjelaskan TBC bisa sembuh dengan cara diobati. Apalagi saat ini sudah tersedia fasilitas yang memadai hingga pengobatan gratis.

"Intinya, konsepnya kita yakinkan TBC itu bisa sembuh dan bisa diobati. Di DKI Jakarta banyak fasilitas yang melayani salah satunya tersedia di Puskesmas dan tersedia secara gratis," kata dia.*

Artikel Terkait