Nasional

Variasi Kreasi Tentang Indonesia dalam Album Kompilasi Musik

Oleh : luska - Selasa, 23/08/2022 17:00 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Tahun lalu. Unggul Kardjono melagukan puisi karya Yoshi Fe berjudul “Dompetmu” dari buku “Syair-Syair Sekedar Mengingatkan” (Gramedia Pustaka Utama, 2019), merekamnya, kemudian membagikannnya kepada teman-teman dekat melalui telepon genggam. Pugar Restu Julian, biasa disapa Uga, menyambutnya hingga mereka berdua menggagas album kompilasi berisi lagu-lagu dari sejumlah karya teks teman-teman. Terkumpul 45 lagu dari 17 penampil utama, album kompilasi ini dirilis dengan judul “Puisikalisasi Musisi Bersama Teman-Teman”.

Tahun ini, penyanyi-pengarang lagu Ikin Kumel bertandang ke rumah Unggul Kardjono. Ikin memainkan lagu-lagu barunya. Unggul kemudian meresponnya dengan menghubungi Uga; mereka kembali menggagas proyek album kompilasi. Kali ini temanya adalah tentang Indonesia. Selain karya dari Ikin Kumel, Unggul dan Uga pun merekam karya mereka masing-masing, baik dalam format solo maupun band, serta mengajak teman-teman lainnya untuk turut serta. Sebagai kelanjutan proyek sebelumnya, album kompilasi ini diberi judul “Puisikalisasi Musisi Bersama Teman-Teman Vol. 2”, dirilis pada 12 Agustus silam.

Album kompilasi “Puisikalisi Musisi Bersama Teman-Teman Vol.2” menghadirkan karya dari Ikin Kumel, Raykan, Pugar Restu Julian, thedyingsirens, Brew Darrymore, Ompronk Dan Kawan Kawan,  Dzeek, Harlan Boer & Pugar Restu Julian, Diksat, Yoshi Fe & Anggoro, A Pair Of Us, Farhanah & Valsalva, serta Pugar Restu Julian featuring Rini Harsono.

Berbagai kreasi menghiasi album ini. Dengan moniker Rakyan, Unggul mengemas dubstep oldschool sedemikian rupa: pada lagu “Ma Ja Pa Heed” meramu beberapa bahasa dan pada lagu “Big Ship” mendapat inspirasi dari pahatan dinding Candi Borobudur.  Sementara Pugar Restu Julian mengumpulkan lebih dari 30 rekaman teman-teman mengucapkan kata “bacot” untuk lagunya, “Netizen Indonesia”.

Diksat alias Diki Satya mengungkapkan bahwa kompilasi ini adalah sebuah bentuk perayaan sekaligus sikap tetap eksis mencintai Republik Indonesia, dengan pendekatan yang berbeda. Lewat lagu “Anak Muda”, ia ingin mengemulasi semangat lagu “Begadang” karya Oma Irama. Sedangkan Yoshi Fe dan Anggoro pada lagu “Adil” ingin menyampaikan bahwa bangsa Nusantara saat ini belum mencapai cita-cita idealnya, namun usaha dan kesadaran konsisten rakyatnya akan menuntun pada perbaikan, kelak.

Ikin Kumel mengungkapkan kegundahannya tentang perbedaan yang malah menghasilkan saling caci, saling pukul, bahkan saling bunuh. Ikin mengungkapkan, “padahal, bangsa lain sudah mendarat di bulan”. Terciptalah “Aku Tetap Indonesia”. Sementara Farhanah bersama Valsalva menikmati interaksi bolak-balik yang seru dalam proses penyelesaian komposisi “Berdentum Berdesakan”. Tantangan ini merupakan hasil kolaborasi antar pulau—jarak adalah anugerah.

Album kompilasi “Puisikalisasi Musisi Bersama Teman-Teman Vol.2” bisa didengarkan di berbagai layanan platform musik digital. (Harlan Boer)

TAGS : Harlan boer

Artikel Terkait