Bisnis

SMRC: 61 Persen Publik Menilai Tidak Adil Mensubsidi BBM Bagi yang Mampu Membeli

Oleh : very - Jum'at, 26/08/2022 17:38 WIB

BBM Subsidi. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebanyak 61 persen publik menilai tidak adil mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi yang mampu membeli.

Demikian hasil temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk “Hanya 32 Persen Publik Tahu BBM Disubsidi?” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Video presentasi temuan suvei SMRC bisa disimak di sini: https://youtu.be/LSNpZvAeW9g

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil surveinya, menunjukkan bahwa hanya ada 32 persen warga yang mengetahui harga BBM disubsidi oleh negara. Di antara yang tahu BBM disubsidi itu, terdapat 61 persen menilai tidak adil orang yang mampu dan kurang mampu membeli BBM dengan harga sama, atau lebih rendah dari harga sebenarnya, karena diberi subsidi oleh negara. Sementara yang menilai adil hanya 38 persen, dan yang tidak punya pendapat 1%.

“Survei ini juga menemukan bahwa dari 32 persen warga yang tahu harga BBM disubsidi pemerintah, mayoritas di antaranya, 73 persen setuju jika harga BBM harus sesuai dengan harga sebenarnya di pasar, dan yang mampu membeli dapat membelinya, dan yang tidak mampu membeli dibantu pemerintah agar mampu membeli. Yang tidak setuju ada 24 persen, dan yang tidak menjawab 3 persen,” ujarnya.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas warga (68 persen) tidak tahu bahwa harga BBM lebih murah dari harga sebenarnya di pasar dunia karena disubsidi oleh pemerintah.

Survei juga menunjukkan bahwa hanya 29 persen publik yang tahu bahwa sebagian bahan bakar minyak (BBM) yang dikonsumsi di Indonesia sebagian besar diimpor atau dibeli dari luar negeri dengan harga pasar dunia.

Deni mengatakan bahwa mayoritas publik (71 persen) tidak tahu jika sebagian besar BBM di Indonesia diimpor dari luar negeri.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.  Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1053 atau 86%. Sebanyak 1053 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). ***

Artikel Terkait