Bisnis

Wah, Keren! Unitsky String Technologies Klaim Mampu Tekan Biaya hingga 1/4 dari MRT

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 28/10/2022 18:51 WIB

uSky dari Unitsky String Technologies

Jakarta, INDONEWS.ID - Representative Manager uScovery DMCC - Indonesia, Sammy Soru, ST mengatakan pihaknya optimis terkait potensi penerapan teknologi String Transport di Indonesia. Hal ini menyusul ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara ITS Indonesia dan Unitsky String Technologies Inc. uScovery DMCC Dubai sendiri merupakan bagian dari grup perusahaan Unitsky, Belarus.

"Bagi kami, keterlibatan UST pada Sustainable Transportation Forum (STF) 2022 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali pada tanggal 20-21 Oktober yang dihadiri oleh seluruh stakeholder bidang transportasi di Indonesia, kemudian diikuti penandatanganan MoU dengan ITS Indonesia, ini merupakan sebuah pengakuan bahwasannya UST diterima untuk masuk dan bergabung dalam ecosystem transportasi di Indonesia," kata Sammy di Jakarta, Rabu (26/10).

Kedepannya kami berharap, dengan semua keunggulan yang dimiliki UST, kerjasama dengan seluruh stakeholder transportasi di Indonesia akan mampu mengoptimalkan setiap peluang yang ada, dalam sinergi dan kolaborasi untuk mendukung terwujudnya "Indonesia zero emission 2060".

Lebih lanjut, Sammy memaparkan terkait pengembangan teknik dan pengetahuan Unitsky String Technologies yang merupakan dasar dari pengaplikasian Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST, dimana itu memberikan sejumlah karakteristik yang menarik untuk diketahui.

"Ada empat keunggulan yang bisa di-highlight dari teknologi string ini. Antara lain Availability, Safety, Adaptability dan Environmental Friendliness," terangnya.

Produk UST, dikatakannya, sangat terjangkau secara komersial karena kombinasi karakteristik yang unik. Fitur struktur prestressed memungkinkan untuk mengurangi konsumsi material dan biaya.

"Kita dapat mengambil komparasi dengan rencana pembangunan fase 3 MRT Cibitung-Balaraja dengan panjang  rute 87 km, itu diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 160 Triliun. Secara garis besar, penggunaan teknologi UST pada jalur dan panjang rute yang sama mampu ditekan hingga 1/4 dari biaya MRT," contohnya.

Pembangunan Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST ini juga tidak memerlukan pembuatan tanggul tanah, galian, jembatan, simpang susun dan gorong-gorong. Struktur lintasan hanya membutuhkan alokasi lahan minimal untuk konstruksi dan sedikit pekerjaan tanah.

"Selain itu, struktur kompleks transportasi dan infrastruktur uST siap menjamin pengangkutan penumpang dengan jumlah maksimum (hingga 50.000 orang per jam) dengan biaya minimal pada kecepatan hingga 150 km/jam dengan interval lalu lintas minimum 20-30 detik," bebernya.

Perihal safety atau keamanan, Sammy menjelaskan, Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST dibedakan oleh tingkat keamanan yang tinggi. Elemen-elemennya yang dibuat dengansSistem multi-level mampu mengeliminasi insiden dan kecelakaan apa pun selama pengoperasian kompleks. Suspended String Light-Rail yang terletak di atas tanah membuat tabrakan dengan  kendaraan lain (bus, mobil), pejalan kaki atau hewan tidak mungkin terjadi.

Selain itu, struktur lintasan prestressed memungkinkan kompleks uST untuk tetap beroperasi bahkan jika satu atau lebih penyangga perantara rusak ketika terjadi bencana alam atau keadaan force majeure lainnya.

"Sistem kontrol otomatis membuat string transport tahan bahkan terhadap kondisi cuaca yang paling sulit seperti hujan salju, hujan lebat, badai debu dan pasir, dan lain-lain. Keamanan Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST telah dikonfirmasi oleh organisasi independen internasional TUV SW," ujarnya.

Adaptability dan Ramah Lingkungan

Kompleks transportasi dan infrastruktur UST juga memiliki tingkat kemampuan beradaptasi yang tinggi. Dapat dibangun di daerah dengan medan yang kompleks dan kondisi alam dan iklim yang sulit.

"Dengan demikian masalah kemacetan lalu lintas di jalan-jalan di kota dapat diselesaikan. Struktur rel dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan baik untuk angkutan penumpang maupun angkutan barang. Lebih mudah untuk mengintegrasikan Suspended String Light-Rail ke dalam lingkungan perkotaan yang sudah terbentuk daripada membangun kereta bawah tanah, kereta api atau jalan raya di sana," paparnya.

Selain itu, teknologi UST sangat ramah lingkungan karena konsumsi bahan yang rendah dari elemen struktural jembatan layang dan rolling stock rel tali, pembebasan lahan, pengoperasian listrik dan konsumsinya yang rendah, serta karena pergerakan kendaraan di atas tanah. Kendaraan rel listrik di atas roda baja menggunakan jenis bahan bakar yang paling ramah lingkungan – listrik. Selain itu, karena pergerakan roda baja pada rel baja dengan efisiensi 99,8% dan desain transportasi yang aerodinamis, mampu menghasilkan efisiensi energi yang tinggi.

"Empat point utama keunggulan inilah yang membuat UST mampu menjawab tantangan keberlanjutan dari sebuah sistem transportasi masa depan, a future mobility that happens today," tutup Sammy Soru.

Artikel Terkait