Nasional

Kuliah Kenangan Sutan Takdir Alisjahbana

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 06/12/2022 07:35 WIB

oleh Iwan Pranoto

Jakarta, INDONEWS.ID - Selain kita dapat merenungkan pilihan jalan pembangunan seperti apa guna menuju Indonesia modern - yakni futura atau realita - yang ada di masa prakemerdekaan, Polemik Kebudayaan tahun 1930-an menunjukkan telah berkembangsuburnya keberagaman pemikiran.

Berpijak dari polemik pemikiran yang tertulis dan terdata apik tersebut, generasi sekarang dan mendatang dapat menelusuri ulang berbagai pemikiran yang melandasi arah perwujudan Indonesia modern yang ada kala itu serta mengevaluasinya dengan kenyataan keadaan Indonesia modern hari ini.

Jika membaca polemik itu hari ini, kita tak cukup berhenti pada objek yang dipolemikkan semata. Objek yang dipolemikkan lebih 80 tahun silam itu mungkin saja sudah berganti atau bertambah hari ini, tetapi konstruksi polemik kebudayaan dengan objek baru masih terus terjadi dengan skala lebih global dan memberi ancaman yang lebih serius terhadap kemanusiaan.

Berdasar pengamatan itu, kuliah kenangan Sutan Takdir Alisjahbana ini mencoba mendekontekstualisasi polemik kebudayaan tahun 30-an tersebut dan mengangkatnya menjadi sebuah konstruksi pengembangan jejaring dalam semesta pemikiran yang dibutuhkan dalam menggagas masa depan.

Khususnya, kuliah ini akan menyoroti berbagai permasalahan kompleks di zaman algoritma ini yang justru tercipta karena semakin senjangnya atau rapuhnya jembatan kesalingterhubungan antara budaya sains-teknologi dengan ilmu kemanusiaan.

Akademi Jakarta

Artikel Terkait