Piala Dunia Qatar 2022

Luka Modric vs Lionel Messi, Duel Bersejarah Yang Akan Berakhir Malam Ini

Oleh : Rulin Purba - Selasa, 13/12/2022 19:48 WIB

Luka Modric dan Lionel Messi, masuki laga terakhir di level timnas masing-masing. (Foto: fifa)

indonews (Qatar) - Sama-sama kapten tim, sama bernomor punggung 10. Lionel Messi (Argentina, 35 tahun) dan Luka Modric (Kroasia, 37 tahun) sudah terlibat banyak duel personal selama ini, terutama di La Liga ketika El Clasico berlangsung saat Messi di Barcelona dan Modric di Real Madrid. 

Terakhir mereka bentrok di ajang Champions League saat Modric masih di Madrid dan Messi sudah hengkang ke PSG.  Pada level tim nasional, keduanya jumpa pertama pada laga persahabatan pada 2006, saat messi mencetak gol pertamanya buat Argentina dan saat sama Modric mencatatkan cap pertamanya di timnas Kroasia.

Kini keduanya jumpa lagi. Menjadi pemimpin tim masing-masing di laga semifinal Qatar 2022  malam ini waktu Qatar atau pada Rabu (14/12) dinihari WIB. Apa pun caranya, masing-masing bertekad bulat memenangkan negaranya masing-masing untuk memperoleh 1 tiket ke babak final. Tak ada kata lain kecuali berjuang sangat keras. Masing-masing dengan target pribadi yang sama, membawa pulang trofi. Kali pertama untuk Modric dan Kroasia. Juga kali pertama buat Messi karena belum pernah pulang membawa trofi Piala Dunia, dan pada kali kelima ini adalah kesempatan terakhir.

Empat tahun lalu di Rusia 2018 keduanya juga sempat bentrok dengan hasil menang 3-0 untuk Kroasia. Dan, malam ini adalah pertarungan terakhir bagi mereka berdua di level timnas. Sebab, keduanya sudah berencana pensiun dari timnas sepulang dari Qatar 2022 karena menganggap diri sudah terlalu tua untuk tarung di Piala Dunia 2026.

"Sesungguhnya saya masih ingin membela negara saya, tapi belum saya temukan resep untuk membuat saya muda kembali. Jika ada yang punya resep itu tolong beritahu saya," canda Modric.

Jelang laga krusial pada dinihari nanti kedua sosok sentral ini jelas jadi pusat perhatian, tak hanya karena nama besarnya tetapi juga bagaimana mereka mengatur permainan tim di semua sektor.  Tentu saja Argentina jadi tim unggulan, dengan Messi sebagai motor serangan.

Modric memahami hal itu dan tak keberatan timnya dicap sebagai underdog. Status underdog itu juga mereka terima saat melawan Brasil di babak 8 Besar, dan menang. Hal sama siapa yang tahu kalau tak mungkin terjadi pada Argentina.

"Ya, mereka memang tim hebat. Tapi, kami siap melawannya dan juga siap membuat sejarah bagi negara," tegas Modric dan merasa tak perlu timnya mengawal khusus Messi dalam laga nanti.

"Tak perlu karena kami bertanding bukan hanya untuk melawan satu orang. Leo (Messi) pemain besar dan istimewa. Sulit menghadangnya, dan itu yang akan kami coba lakukan nanti. Kami punya cara dan mudah-mudahan itu cukup," imbuhnya tanpa merinci cara yang dimaksud.

Umumnya prediksi pengamat  menjelang laga ini menitik beratkan peran kedua kapten bernomor punggung 10 itu. Keduanya pun diperbandingkan dalam banyak hal. Komentar singkat pelatih sekaliber Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti sepertinya sangat jelas menggambarkan performa keduanya.

"Lionel Messi adalah yang terbaik. Ia telah mendominasi olahraga ini dengan cara yang dilakukan Michael Jordan di bola basket," kata Guardiola.

"Modric abadi. Ia selalu siap dan selalu bermain bagus. Ia tipikal pemain yang mampu mengubah permainan," komentar Ancelotti.

Esok semua menanti pertandingan terakhir mereka di level timnas. Siapa yang berangkat ke final dan buka peluang pulang membawa trofi? (rnp) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait