Nasional

Penting Mana Buat Manusia: Produk Pertanian atau Kendaraan?

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 23/01/2023 11:15 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - "Biodiesel apa minyak goreng? Lebih butuh tepung gandum apa bioetanol?" Fakta hari ini perang antara manusia dan kendaraan begitu sengit. Kedua-duanya membutuhkan bahan pangan untuk hidup dan bergerak.

Ketika bahan bakar fosil (BBM) cadangannya kian menipis, energi terbarukan (produk pertanian) menjadi jawaban, apalagi perang Ukraina Rusia membuat distribusi minyak dan gas dari Rusia jadi terhalang.

Harga BBM kian melambung, mulailah pemerintah beberapa negara mencari alternatif energi di luar fosil. Indonesia dan Malaysia pemilik kebun sawit terbesar di dunia (80%) produk minyak sawitnya (CPO) jadi incaran dunia untuk dibuat biodiesel.

Brazil penghasil jagung dan tebu terbesar. Produksinya juga diborong buat bioetanol. Kalau bioetanol terbuat dari bahan pangan yang mengandung gula seperti jagung dan tebu, biodiesel disuplai oleh pangan yang banyak mengandung minyak seperti sawit dan biji kedelai.

Efeknya, harga pangan dunia jadi naik gila-gilaan, ibu-ibu senewen antri minyak goreng sampai Megawati dahinya berkerut terkaget-kaget.

Untuk biodiesel seharusnya kita tidak perlu pusing, lahan sawit kita terluas di dunia ada 18 juta hektar, tapi kalau pemerintah ikut ikutan pingin buat bioetanol dari tebu ini yang lucu.

Lahan tebu kita cuma 400.000 ha, kita masih menjadi pengimpor gula terbesar di dunia dengan jumlah sangat fantastis 3 juta ton, karena pertahun kita perlu gula 5,5 juta ton, petani cuma sanggup produksi setengah saja (2,5 juta ton).

Nah kalau mau ada Reshuffle kabinet atau pergantian menteri, cari alasan yang profesional bukan cuma suka tidak suka.

Mungkin alasan Swasembada pangan dan pemberian data yang tidak benar ke presiden alasan terbaik untuk mencarikan penggantinya yang lebih baik. Tidak sekedar menyindir ibu ibu yang sedang antri dan menyuruh mereka mengukus di rumah.(Zaenal)

Artikel Terkait