Nasional

Direktur INDEF Ungkap Sektor Bisnis Terdampak Parah Bila Jakarta Tak Lagi Jadi Ibukota

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 12/02/2023 13:45 WIB

Jakarta, INFOMONTER.CO - Jakarta disebut tak lagi menjadi ibu kota Indonesia pada 2024 mendatang. Pengamat menyebut, ada beberapa sektor bisnis yang akan mengalami pengaruh lebih dulu saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota Indonesia.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyebut, sektor bisnis hotel, restoran dan properti akan mendapat pengaruh terlebih dahulu saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota pada 2024. Mengapa demikian?

Tauhid menerangkan anggaran pemerintah pusat nantinya akan berpindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Anggaran yang dimaksud adalah untuk melakukan pertemuan-pertemuan antar Kementerian/Lembaga.

"Putaran arus keuangan yang sebagian dari pemerintah pusat, belanja yang macam-macam, putarannya kan swasta dan pemerintah pusat. Begitu pemerintah pusat pindah, otomatis putaran uang pemerintah pusat akan berpindah ke Kalimantan Timur. Kalimantan Timur sendiri awalnya yang merasakan awal mungkin Balikpapan dan Samarinda, karena kan hotel yang siap sekarang ini kan di sana ya," jelasnya, kepada dikutip Detik.com, Sabtu (11/2/2023).

Pertemuan tersebut jika di Jakarta biasanya dilaksanakan di restoran atau hotel ternama di Jakarta. Jika anggaran pemerintah pindah, tentu pemasukan restoran dan hotel dari pemerintahan akan berkurang signifikan.

"Meeting-meeting atau pertemuan yang menggunakan belanja pemerintah pusat akan banyak secara otomatis pindah dan akan terjadi penurunan di Jakarta. Pengaruhnya pada hotel-hotel dan restoran yang biasa mengandalkan itu. Properti juga tak lagi cepat saya kira ya," lanjutnya.

Tidak hanya itu, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar Kementerian/Lembaga yang pegawainya pindah lebih dulu juga akan terkena dampaknya.

"Misalnya di Sekretariat Negara, pegawainya pindah ke IKN, warung di sekitar akan sepi, karena biasanya ada yang beli siang sampai malam dari pegawai di Sekretariat Negara," tuturnya.

Artikel Terkait