Nasional

Susun Agenda Perubahan dari Sumbawa, RR: Mari Rebut Kembali Kemerdekaan dan Keadilan Rakyat

Oleh : very - Kamis, 30/03/2023 10:32 WIB

Tokoh nasional, Rizal Ramli saat menghadiri Munas BEM SI di Sumbawa, Rabu (15/3). Foto: Yos

Sumbawa, INDONEWS.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar Musyawarah Nasional yang berlangsung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 15 Maret 2023 lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua BEM dari 85 kampus serta 200-an peserta dari seluruh Indonesia.

Tokoh Nasional yang juga tokoh pergerakan Rizal Ramli hadir dalam acara tersebut dan memberikan orasi politiknya.

Mantan Menko Perekonomian itu mengungkapkan suasana Munas BEM-SI kali  berbeda dengan sebelumnya. Betapa tidak, kata Rizal, Munas tersebut diadakan dalam suasana darurat demokrasi, politik, hukum dan korupsi yang semakin merajalela.

“Hari ini kita menyaksikan seluruh sistem kenegaraan mengalami dekadensi moral, etika, martabat dan perilaku. Contohnya, mega skandal Rp 300 trilliun di Kementerian Keuangan sangat tidak bermoral dan memalukan,” ujarnya.

Alumnus ITB tersebut mengungkapkan, lembaga akademik yang merupakan benteng moral dan etika terakhir, hari ini runtuh karena skandal korupsi yang melibatkan rektor di universitas, seperti Rektor Universitas Lampung dan Universitas Udayana.

Ironisnya lagi, kata mantan Menko Kemaritiman itu, lembaga pilar demokrasi seperti DPR dan MPR kini lumpuh, tidak lagi berperan mewakili kepentingan rakyatnya.

“Bayangkan, persoalan mega skandal Rp 300 triliun anggota DPR dan MPR diam membisu. Maka, rakyat dan mahasiswa hari ini yang harus memperjuangkan suara kebenaran,” ujar mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB tersebut.

(Rizal Ramli sambil menikmati kopi Sumbawa di sebuah rumah tua di Sumbawa, NTB. (Foto: RMOL)

Rizal Ramli mengatakan peranan legislatif di era pemerintahan sebelum Jokowi masih cukup baik dibandingkan dengan era sekrang. Waktu itu, DPR masih bisa bersuara dalam membongkar skandal Bank Century.

“Ketika terjadi skandal Century yang melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, DPR pada tahun 2009 cepat membentuk Pansus DPR untuk mengusut skandal yang merugikan negara Rp6,7 triliun,” ujarnya.

Namun, hari ini, katanya, DPR diam seribu bahasa. Mereka tidak berani mengambil langkah interpelasi, atau membuat Pansus untuk mengusut tindakan korupsi dan pencucian uang.

Walau demikian, Rizal Ramli, tetap optimistis bahwa para mahasiswa bisa melakukan perubahan dengan menggalang berbagai gerakan.

"Ini waktunya untuk melakukan perubahan sesegera mungkin. Benteng terakhir penjaga Konstitusi tinggal rakyat dan mahasiswa,” tegas Rizal.

Mantan Kepala Bulog itu mengatakan, para mahasiswa dipanggil untuk meluruskan sejarah dan kembali kepada cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

Kepada masyarakat Sumbawa, Rizal Ramli berjanji jika menjadi Presiden pada 2024 mendatang untuk sesegera mungkin membangun pelabuhan ekspor agar kue pembangunan bisa dirasakan masyarakat melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.

“Peserta yang hadir di sini mewakili pulau, suku di bangsa ini. Ini Munas yang bergelora dengan idealisme dan semangat kebangsaan. Di tempat ini, di Sumbawa mari kita menyusun bersama agenda perubahan. Mari kita rebut kembali kemerdekan dan keadilan untuk rakyat,” ujar Rizal Ramli. ***

Artikel Terkait