Bisnis

BPOM Pastikan Indomie Rasa Ayam Spesial di Indonesia Aman Dikonsumsi

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 27/04/2023 17:48 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengonfirmasi Indomie Rasa Ayam Spesial yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. Hal ini menyusul temuan zat pemicu kanker pada produk yang diimpor ke Taiwan.

Menurut BPOM, Otoritas Kesehatan Kota Taipei tidak memperbolehkan adanya EtO (gas beracun tidak berwarna) pada pangan. Dalam produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang dijual di Taiwan, ditemukan kadar EtO sebesar 0,187 mg/kg (ppm) atau setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.

Dari metode penentuan, 2-Chloro Ethanol (2-CE) dikonversi sebagai EtO. Berbeda dengan Taiwan, menurut BPOM, Indonesia sudah mengatur batas maksimal residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022.

"Kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi," kata BPOM dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Menurut BPOM, Indofood selaku produsen telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk Indomie sebelum beredar. Sementara itu, hingga kini Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi standar pangan internasional di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO) belum mengatur batas maksimal residu EtO.

"Beberapa negara pun masih mengizinkan penggunaan EtO sebagai pestisida," tuturnya.

Dua jenis mi instan yang dibuat oleh perusahaan Asia Tenggara ditemukan mengandung zat pemicu kanker oleh Departemen Kesehatan Taipe, Taiwan pada Senin (24/4/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan produk Mie Kari Putih Ah Lai dari Malaysia dan produk Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia mengandung etilen oksida, yakni senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Dilaporkan Focus Taiwan, Senin (24/4/2023) Departemen Kesehatan mengatakan, pengujian mengungkapkan bahwa etilen oksida terdeteksi pada mi berikut bumbu dari produk Malaysia. Sementara itu, dalam produk Indomie dari Indonesia, senyawa itu hanya ditemukan dalam paket bumbu.

Pengecer telah diminta untuk menarik dua produk itu dari rak penjualan. Menurut informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup.

Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi parah pada kulit dan mata jika bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan, zat ini dapat memicu cacat lahir dan keturunan.

Artikel Terkait