Nasional

Kenaikan Upah Lebih Rendah dari Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi, RR: Itu Namanya Ngajak Miskin Rame-rame

Oleh : very - Rabu, 21/06/2023 12:52 WIB

Rizal Ramli adalah mantan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia (2000-2001) dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2015-2016). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ekonom senior DR Rizal Ramli mengatakan ada rumus yang salah dari penentuan upah yang dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang diikuti oleh pemerintah daerah dibawahnya.

Rumus tersebut, menurut tokoh pergerakan itu, adalah penentuan upah lebih rendah pertumbuhan ekonomi bahkan lebih rendah dari inflasi.

Hal itu, menurutnya, sama saja dengan mengajak rakyat untuk miskin rame-rame.

“Rumus itu tidak benar, karena otomatis kenaikan upah lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi bahkan lebih rendah dari inflasi. Itu namanya ngajak miskin rame-rame istilahnya,” ujar mantan Menko Perekonomian itu di Jakarta, Rabu (21/6).

Menurut mantan Menko Kemaritiman itu, minimal, kenaikan upah harus sama dengan inflasi terutama inflasi makanan. Karena komponen yang paling besar dari pengeluaran masyarakat kita adalah pengeluaran untuk membeli makanan.

Menurut Bang RR – sapaan Rizal Ramli- tahun lalu komponen inflasi makanan mencapai 7 persen, sementara kenaikan upah hanya mencapai 3 persen.

“Hal inilah yang harus kita benahi ke depan karena rumus seperti ini tidak benar,” ujarnya.

Artikel Terkait