Nasional

Menteri Sandi Terpikat Keunikan Batik Enza, Karya Nasabah Binaan PNM Solo

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 04/08/2023 19:04 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Batik Enza, karya seni batik khas dari Ibu Eny Zaqiah, salah satu nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah berhasil menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno.

Berkat kesempurnaan dan kejelian pada detil karya batik Ibu Eny Zaqiah membuat sang Menteri meminta Ibu Eny membuat sebuah batik khusus. Proses tersebut bahkan memakan waktu hingga satu tahun lebih untuk menyelesaikan tiga lembar kain Batik Enza yang spektakuler.

"Pak Sandiaga pesan tiga. Satu tahun setengah baru jadi," kata Ibu Eny kepada wartawan saat ditemui di booth PNM dalam acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang diselenggarakan selama 6 hari di Senayan Park, Jum`at (4/8/23).

Ibu Eny menjelaskan, keunikan batik ini sebenarnya terletak pada proses pembuatannya yang memakan waktu lama, bahkan bisa mencapai setahun untuk satu helai kain. Pada acara pameran tersebut, Ibu dengan bangga menampilkan dua helai kain batik karyanya yang proses pembuatannya memakan waktu masing-masing setahun.

Batik Enza tidak hanya menjadi simbol keterampilan dan ketekunan dan dikenal tidak hanya karena proses pembuatannya yang rumit, namun juga karena mengandung nilai filosofis yang kuat dan mendalam di setiap motif yang dibuat.

Setiap motif yang dihasilkan, jelas Ibu Eny Zaqiah, memiliki cerita dan tujuan kegunaannya tersendiri yang dihubungkan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan keseharian pemakainya.

Misalnya, ada motif yang digunakan untuk acara tradisi mandi tujuh bulan, perayaan kelahiran, untuk pernikahan, dan motif khusus untuk upacara adat tertentu. Hal ini menjadikan Batik Enza sebagai warisan budaya yang unik dan bernilai tinggi bagi masyarakat.

"Di masyarakat Solo misalnya dilarang pakai motif parang jika hendak berkunjung ke Keraton. Misalnya di acara tasyakuran atau pesta pernikahan seperti ngunduh mantu dilarang pakai motif parang," tutur Ibu Eny.

Alasan motif batik parang tidak boleh ada di tasyakuran atau pesta pernikahan karena menurut filosofi Jawa, dipercayai bisa membawa keluarga baru itu penuh dengan cekcok dan perselisihan dalam pernikahan.

Ibu Eny Zaqiah sendiri mengungkapkan telah mengabdikan dirinya dalam seni membatik sejak zaman kolonial. Kendati perkerjaan dilakukan oleh karyawan, namun Ibu Eny tekun terlibat untuk melihat proses finishing dari sebuah kain yang digarap.

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai sebuah lembaga pemberdayaan dan turut berperan dalam memajukan ekonomi kreatif, memberikan dukungan penuh pada usaha batik Ibu Eny Zaqiah dan pengrajin batik lainnya.

Dukungan ini membantu para pengrajin dalam mengembangkan usaha mereka sehingga seni batik Indonesia terus berkembang dan tetap lestari.

Dengan keunikan proses pembuatannya yang memakan waktu yang luar biasa, dan keberagaman motifnya yang sarat dengan makna filosofis, Batik Enza dari Ibu Eny Zaqiah telah berhasil menarik perhatian pecinta batik di seluruh Indonesia.

Karya seni ini bukan hanya sekedar kain berwarna-warni, tetapi juga simbol kearifan lokal dan semangat mempertahankan tradisi budaya yang kaya di tanah air.

Kontribusi Positif PNM Majukan Batik Nusantara

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen mendukung dan mendorong perkembangan para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) batik di Indonesia.

Dalam upaya tersebut, PNM menghadirkan sejumlah nasabah binaan yang merupakan pengusaha batik dalam acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang diselenggarakan di Senayan Park, Jakarta.

Acara bergengsi ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha batik untuk memamerkan karya-karya unik mereka dan menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Sebanyak delapan nasabah binaan PNM berpartisipasi dalam acara ini, yaitu Batik Enza, Jasmine Batik, Canting Madura, Naraya Batik, Batik Restati, Batik Ariri, Kencana Batik, dan Sekar Arum.

Selama acara GBN 2023, para pengusaha batik tersebut memamerkan beragam produk batik dengan motif dan desain yang khas. Keunikan dan kualitas karya-karya mereka menjadi daya tarik utama bagi pengunjung acara yang datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari luar negeri.

Dengan semakin berkembangnya industri batik di Indonesia dan dukungan dari PNM, diharapkan para pengusaha batik dapat terus maju dan berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya bangsa, serta menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Artikel Terkait