Penulis: Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) )
Cukup banyak pertanyaan tentang penggunaan penjernih udara dalam ruangan dalam masa polusi udara sekarang ini. Kementerian Kesehatan hari ini juga sudah memberikan edukasi masyarakat dalam bentuk 6M + 1S. di mana M ke tiga adalah “menggunakan penjernih udara dalam ruangan”. Di satu sisi maka tentu anjuran ini agar kita di dalam ruangan akan dapat menghirup udara yang lebih baik, tapi di sisi lain bukan tidak mungkin akan ada berbagai jenis penjernuih udara yang ditawarkan dan masyarakat tentu tidak mudah memilihnya.
Kalau kita kutip dari website pemerintah Amerika Serikat US Environmental Protection Agency https://www.epa.gov/indoor-air-quality-iaq/guide-air-cleaners-home memberi bweberapa patokan umum yang penting. Pertama, tidak ada penjernih ruangan atau filter apapun yang dapat menghilangkan seluruh polusi udara di dalam ruangan / rumah anda. Ke dua, semua filter yang dijual pasti memerlukan penggantian secara berkala. Lalu, kita tahu bahwa polusi udara terdiri dari partikel dan gas. Nah, untuk menyaring partikel maka pilihlah penjernih ruangan portabel yang memiliki “clean air delivery rate (CADR)” yang cukup besar yang sanggup mencakup luas ruangan yang ada. Kalau untuk menyaring gas maka maka pilihlah penjernih ruangan portabel yang punya sistem “activated carbon filter” atau sistem lain yang khusus di desain untuk menghilangkan gas. Disebutkan juga bahwa secara umum makin tinggi kecepatan kipas angin dan makin lama penggunaannya akan makin meningkatkan jumlah udara yang disaring.
Sementara itu, laman AirNow Department of State https://www.airnow.gov/international/us-embassies-and-consulates/ maka ada beberapa panduan yang dapat dipakai sebagai acuan. Pertama, gunakan penjernih ruangan yang menghilangkan partikel yang mencakup “high-efficiency mechanical filters” dan juga “electronic air cleaners”, seperti juga “electrostatic precipitators”. Ke dua, sebaiknya jangan gunakan penjernih ruangan yang bekerja dengan menghasilkan ozon (“generating ozone”), yang akan mungkin meningkatkan polusi dalam ruangan.
Sebagai penutup, penjernih ruangan adalah salah satu upaya yang tentu tidak menjamin sepenuhnya bahwa udara akan bersih. Yang paling utama adalah upaya pemerintah dan kita bersama agar situasi polusi di udara dapat segera di kendalikan. Masyarakat perlu punya persepsi yang tepat tentang peran alat-alat penjernih udara ruangan ini, jangan malah jadi pemahaman yang berkeliaran.