Nasional

Sebar Isu Prabowo Tampar-Cekik Wamen, Kornas Jokowi: Pernyataan Hoax!

Oleh : very - Senin, 18/09/2023 22:54 WIB

Ketua Umum Kornas Jokowi, Abdul Havid Permana. (Foto: Ist)

JAKARTA, INDONEWS.ID Beredar informasi di media sosial jika salah seorang menteri menampar dan mencekik wakil menteri (wamen) di ruang rapat kabinet. Isu ini dilempar oleh Direktur Seword Media Utama Alifurrahman, yang diunggah lewat kanal YouTube Seword TV.

Kendati tak menyebut nama, tudingan ini mengarah ke Prabowo Subianto. Sebab, selain menteri, Alifurrahman juga menyebut bahwa terduga pelaku merupakan seorang calon presiden (capres).

Ketua Umum Kornas Jokowi, Abdul Havid Permana, membantah tuduhan Alifurrahman itu. "Pernyataan Alifurrahman hoax," kata Havid, Senin (18/9),  kepada wartawan.

Menurut Havid, apa yang disampaikan Alifurrahman merupakan cerita karangan.

"Lalu belakangan ini kembali dia diduga buat karangan fitnah lagi terhadap capres yang menjadi saingan jagoan dia. Karangan memainkan narasi watak seorang capres yang digambarkan seram, padahal kenyataannya belakangan ini bisa kita bilang sudah berubah 180 derajat, begitulah menurut hukum dialektika," ujarnya.

Lebih lanjut Havid mengatakan, bahwa beberapa waktu lalu bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengingatkan dirinya memiliki pegangan data intelijen pergerakan partai-partai. Sehingga, kata Havid, partai diharapkan berhati-hati apabila hendak memainkan narasi seperti fitnah untuk pembunuhan karakter calon presiden.

"Rakyat Indonesia sudah bisa menilai dan membaca sesuai arahan dan sinyal kode-kode yang disampaikan Pak Presiden," kata dia.

"Masih hangat juga proxy intelijen partai tertentu memainkan narasi Projo dukung capres tertentu. Terlihat sekali kasar operasi politik partai itu yang terkesan takut kalah perang," imbuhnya.

Karena itu, kata Havid, Kornas Jokowi meminta semua pihak baik itu kontestan pemilu, partai, tim sukses, dan lainnya, untuk menjaga kondusivitas dan kedamaian pemilu. Caranya dengan tidak memainkan narasi fitnah, hingga devide et impera atau politik adu domba, yang merupakan warisan kolonial Belanda.

"Ide adu gagasan lebih menjanjikan untuk kemajuan Indonesia ke depan. Dan sekali lagi dengan semangat persatuan nasional mari kita sambut Pemilu 2024 untuk bisa melahirkan pemimpin yang menjadi harapan rakyat membawa Indonesia maju ke depannya," tandas Havid.

Seperti dikutip dari Serambinews.com, Juru Bicara bacapres sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah sebuah artikel yang menyebut Prabowo mencekik dan menampar seorang wakil menteri (wamen) saat rapat kabinet.

Dahnil menegaskan bahwa informasi tersebut adalah berita bohong atau hoaks dan penipuan.

"Hoaks dan penipuan. Orang ini konsisten menebar hoaks dan fitnah. Sesungguhnya siapa dia?" kata Dahnil saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkat, Senin (18/9/2023).

Kementerian Pertanian juga memberi klarifikasi terkait isu insiden yang melibatkan Wamentan di Istana Negara.

Dalam keterangan yang diterima, Kementerian Pertanian mengatakan bahwa isu yang beredar tersebut tidak benar, termasuk perihal kehadiran Wamentan dalam kegiatan tersebut.

“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL,” kata Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Senin (18/09/2023).

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan. ***

Artikel Terkait