Nasional

Di Depan Ribuan Relawan, Jokowi: Pemimpin Jangan Hanya Cari Selamat dan Enak

Oleh : very - Sabtu, 07/10/2023 21:19 WIB

Presiden Jokowi dalam arahan Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10). (Foto: Antaranews.com)

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Di hadapan sekitar 16 ribu Relawan Alap-Alap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sosok pemimpin Indonesia yang ideal adalah mereka yang berani mengambil risiko untuk rakyatnya, bukan hanya mencari selamat.

"Pemimpin jangan hanya cari selamat, cari enak, menikmati enaknya duduk di Istana, tidur di Istana," kata Jokowi dalam arahan Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengarahkan agar kepemimpinan nasional merupakan sosok yang mau bekerja keras dan tidak menghindar dari setiap masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

"Kita ingin cari pemimpin yang mau bekerja keras untuk rakyatnya. Kalau ada masalah tidak menghindar, kalau ada problem berani mendekat dan menyelesaikannya," ujarnya seperti dikutip Antaranews.com.

Presiden Jokowi mengatakan, dinamika global saat ini tidak sedang baik-baik saja. Hal tersebut antara lain karena pengaruh perang, perubahan iklim hingga krisis pangan.

Karena itu, kata Presiden Jokowi, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki keberanian dan memiliki nyali besar.

Sosok pemimpin nasional bernyali besar tersebut, sangat penting dalam menghadapi dinamika kondisi global.

"Mengenai pemimpin yang kita pilih, hati-hati memilih pemimpin. Tantangan ke depan bukan semakin ringan, tapi semakin berat," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, negara sebesar Indonesia tidak boleh memiliki pemimpin yang grogi dan ciut nyalinya bila digertak oleh negara besar.

"Jangan kita digugat, misalnya oleh Uni Eropa, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kita jadi grogi. Tidak boleh negara sebesar Indonesia memilih pemimpin yang dapat ciut nyalinya digertak negara besar mana pun," katanya.

 

Tiga Periode ke Depan Sangat Krusial

Jokowi mengatakan kepemimpinan nasional dalam tiga periode mendatang sangat krusial dan menjadi kunci bagi lompatan Indonesia untuk menjadi negara maju.

"Kepemimpinan ke depan itu sangat menentukan sekali, 2024, 2029, dan 2034, itu sangat-sangat menjadi krusial dan kunci negara ini bisa melompat maju atau tidak," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan figur pemimpin yang ideal bagi Indonesia adalah seorang yang memiliki nyali besar, mau bekerja keras untuk rakyat, berani menyelesaikan persoalan bangsa, serta berani mengambil risiko dalam menghadapi tantangan global.

"Tidak perlu saya sampaikan, tapi Bapak Ibu, semuanya sudah ngerti dan sudah tahu. Karena ini adalah negara demokrasi, kedaulatan itu ada di tangan rakyat," katanya.

Menurut Jokowi, wilayah Indonesia yang memiliki sekitar 17 ribu pulau merupakan tantangan tersendiri bagi pemimpin nasional di masa depan.

Pmerintah, kata Jokowi, harus hadir memfasilitasi ragam kebutuhan infrastruktur publik, seperti listrik, sekolah, puskesmas, rumah sakit, pelabuhan, bandara hingga kebutuhan bahan bakar minyak secara merata dan berkeadilan di setiap pulau.

"Ini negara besar, dari Sabang sampai Merauke sangat luas jangan dibandingkan dengan negara kecil yang mengelolanya jauh lebih mudah. Bapak Ibu bisa membayangkan, betapa sangat rumitnya mengelola negara ini," katanya.

Di akhir arahannya, Jokowi meminta seluruh relawan agar menatap masa depan bangsa Indonesia lebih optimistis dalam menggapai target sebagai negara maju.

"Karena kepemimpinan ini hitung-hitungan dari lembaga dunia, baik Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) itu sudah berhitung bahwa Indonesia akan masuk jadi negara maju itu kurang lebih 20 atau 25 tahun yang akan datang," katanya. ***

 

Artikel Terkait