Nasional

Selesai Bertanding: Apakah Mereka Bisa Bersanding

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 26/10/2023 18:12 WIB

Oleh Zaenal Abidin

Jakarta, INDONEWS.ID - Seharusnya bisa itu sudah terbukti di 2014 dan 2019 perseteruan Jokowi versus Prabowo sedemikian sengitnya. Pada akhirnya Prabowo dengan legowo mau membantu presiden dengan ikut terlibat di dalam kabinet Indonesia maju.

Pemilu 2024 yang jadwal pencoblosan nya sudah ditetapkan tgl 14 pebruari 2024 InsyaAllah akan diikuti 3 pasangan kandidat. Kamis 19 Oktober 2023 sudah daftar 2 pasangan calon, jam 10.00 pagi pasangan Amin ( Anis + Cak Imin) yang didukung Koalisi Nasdem PKB dan PKS daftar terlebih dahulu. Kemudian pukul 14.00 Ganjar_Mahfud yang didukung PDI-P PPP, Hanura dan Perindo yang diikuti 20.000 masa ikut mendaftarkan kemudian.

Rencananya Prabowo-Gibran akan ikut pendaftaran di hari akhir, rabu tgl 25 Oktober 2024. Pasangan yang diusung partai, Gerindra Golkar, PAN, PBB Gelora konon sudah direstui Jokowidodo selalu ayahnya Gibran sekaligus Presiden yang sedang berkuasa.

Bersatunya Gibran dengan Prabowo apalagi bisa dipastikan ayahnya yang popularitas nya sangat tinggi (80%) bakal ikut meng endors pasangan yang menjadi kompetitor terberat Ganjar_Mahfud ini sangat melukai hati kaum marhenis di seluruh negeri.

Hampir semua survei memprediksi pilpres 2024 yang di ikuti 3 pasang kandidat akan terjadi dua putaran, karena putaran pertama tidak ada satu pun pasangan yang tembus 50+ 1 % . Prediksi putaran pertama Ganjar_Mahfud akan mengantongi suara 44% , Prabowo-Gibran 33% dan Anies-Imin 23% . Dengan demikian yang lolos putaran kedua pasangan Ganjar berhadapan dengan pasangan Prabowo.

Nah di putaran akhir diputaran kedua ini yang ngeri ngeri sedap, konon prediksi kaum ahli suara anies-imin yang sebesar 23% ini akan berpindah ke pasangan Prabowo-Gibran, persis ulangan pilkada DKI 2017.

Kemenangan Ahok-Djarot yang sudah di depan mata pada putaran pertama, langsung dirampok Anies-Sandi pada putaran kedua karena 90% suara dari AHY_Silvi semua numplek ke Anies.

Nah selesai pertandingan yang masih asyik dan terus diawasi, anggap saja yang menang kubu Prabowo-Gibran, apakah masih bisa dirayu dan didekati.

Apalagi dalang kemenangan tim pak Prabowo-Gibran hampir dipastikan pak Jokowi sendiri. seharusnya rekonsiliasi setelah pertandingan bisa terjadi, tetapi banyak yang bilang perang saudara lebih menyakitkan dan lebih kejam daripada melawan musuh yang sesungguhnya
Wallahu allam bissawab

Artikel Terkait