Gaya Hidup

Rizal Ramli: Yayak Yatmaka Pelukis Tokoh Realisme Romantis, Sama-sama Incaran Rezim Orde Baru

Oleh : very - Selasa, 07/11/2023 10:28 WIB

Yayak Yatmaka, pelukis tokoh realisme romantis yang penuh warna. (Foto: Twitter Bang RR)

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Pagi ini, Tokoh Pergerakan DR Rizal Ramli mengunggah lukisan seorang pelukis bernama Yayak Yatmaka. Dia merupakan pelukis tokoh realis romantis yang lukisannya tersebar.

“Yayak Yatmaka, pelukis tokoh realisme romantis baru pulang dari German, langsung kreatif,” ujarnya dalam Twitter pribadinya, @RamliRizal yang diunggah pagi ini, Selasa (7/11).

Tokoh nasional ini mengatakan, banyak pelukis di seluruh dunia adalah penganut realisme sosial dengan ciri lukisannya hitam putih.

Sedangkan Yayak Yatmaka adalah seorang pelukis tokoh realisme romantis dengan guratan yang penuh warna.

“Banyak pelukis seluruh dunia penganut aliran realisme sosial, cirinya semua lukisan mereka hitam putih. Hanya beberapa orang di dunia menganut realisme romantis yang penuh warna,” ujar pengagum Einstein ini.

Tak ayal, unggahan Bang RR – sapaan Rizal Ramli mengundang banyak komentar.

Ki Trejo Tamvan lewat akun @K1_7123J0 berkomentar, “Hidungnya sampai digulung saking panjangnnya, menggambarkan pemimpin pendusta yang sdh hilang rasa malunya,” cuitnya.

Lain Lagi akun @neng013rl yang menulis, “Saking byk dan sering bohonnya hidungnya jadi ngegulung gitu, topeng menggambarkan sok sederhana tp dibalik itu tersimpan kerakusan, muka tiis tapi hati iblis,” tulis Nenang Khodijah.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Yayak Yatmaka atau Bambang Adyatmaka adalah seniman terkenal yang sudah berkiprah sejak era Orde Baru. Pria kelahiran Jogja tahun 1956 itu merupakan alumni Fakultas Senirupa dan Desain Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 1970. Selain Yayak Yatmaka ia juga dikenal dengan sebutan Yayak Kencrit, Yayak Iskra, hingga Ismaya.

Semasa kuliah, dia dikenal sebagai seorang seniman nyentrik. Yayak juga seorang aktivis dalam dunia pergerakan sejak tahun 1977/1978. Selama masa orde baru tersebut Yayak terbiasa menyampaikan kritik atas kepemimpinan Soeharto. Karena aksinya tersebut, ia sempat menjadi buronan aparat keamanan, hingga akhirnya ia melarikan diri ke Jerman bersama dengan anak dan istrinya.

Yayak Yatmaka turun bersama 8.000-an pemuda-pemudi di depan kampus ITB dalam Gerakan Mahasiswa 1977/1978 untuk menuntut Soeharto berhenti memimpin negara. Berikrar satu suara, mereka berteriak, "Turunkan Soeharto!"

Tak cukup sampai di situ, Yayak Yatmaka sempat membuat geram penguasa Orde Baru hingga ia dikejar-kejar pada 1980-an karena gambar yang dibuatnya. Gambar tersebut melukiskan beragam kasus tanah. Disertai puisi Wiji Thukul, gambar Yayak Yatmaka dicetak untuk kalender bertema "Tanah untuk Rakyat".

Kemudian, aktivis yang dikenal vokal ini melarikan diri ke Jerman. Setelah 12 tahun di sana, dia akhirnya kembali begitu kekuasaan Orde Baru tumbang dan digantikan era Reformasi. Kemudian ia menetap di Jogja.

Tak jauh berbeda dengan Rizal Ramli yang pernah dipenjara oleh rezim Soeharto pada tahun 1978, Yayak juga adalah incaran Orde Baru.

Mantan Kepala Bulog, Rizal Ramli memandang Yayak Yatmaka sebagai seniman yang sangat kritis dan berpihak pada demokrasi.

Meski demikian, semangatnya membela kaum lemah masih terus dilakukannya hingga saat ini. Hal itu dibuktikan melalui karya-karyanya yang dibuat.

Terakhir, ia membuat sebuah lukisan untuk menggambarkan kondisi di Desa Wadas yang akan digusur untuk proyek nasional. Dalam lukisan itu diberikan tulisan dengan narasi "Tolak Tambang Andesit di Desa Wadas". (Sumber : bisnis.com, suara.com)

Artikel Terkait