Daerah

Bangun Daya Ungkit dalam Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, BNPP Bersama Fopertas Gelar FGD

Oleh : very - Jum'at, 08/12/2023 10:57 WIB


BNPP bersama Forpertas menggelar FGD yang berlangsung pada Hari Kamis, 30 November 2023, di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan. (Foto: Ist)

JAKARTA, INDONEWS.ID – Sebagai langkah strategis Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Dra. Farida Kurnianingrum, menegaskan BNPP bersama Forum Perguruan Tinggi Perbatasan (FOPERTAS) hadir memberikan perhatian khusus kepada kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kawasan Perbatasan, salah satunya dalam pengembangan sektor Pariwisata.

Digelarnya kembali FGD (Forum Group Discussion) oleh BNPP, menandai langkah konkret dalam merumuskan kerangka kerja bersama FOPERTAS. Dalam kesempatan ini, juga berkolaborasi dengan Baznas Provinsi Kalimantan Utara, BPPD, dan Universitas Mulawarman.

Menurut Farida Kurnianingrum, agenda FGD yang dilanjutkan dengan penguatan kapasitas masyarakat perbatasan melalui kegiatan Digital Printing bagi UMKM di Kawasan Perbatasan, khususnya di Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, di harapkan menghadirkan triger  bagi masyarakat perbatasan dalam semangat wirausaha.

Kegiatan ini berlangsung pada Hari Kamis, 30 November 2023, di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan. Perencana Ahli Madya pada Asisten Deputi Potensi Perbatasan Laut BNPP, Drs. Sriyanto, memfasillitasi acara bersama Dosen Universitas Mulawarman, Dr. Irman Irawan dan Dr. Medi Hendra, serta instruktur dari Monas Media Samarinda, Mahli Ahyat.

 

Fokus pada Pengembangan UMKM Pariwisata

Farida Kurnianingrum menjelaskan bahwa FGD ini bukan hanya sebuah forum diskusi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menemukenali potensi dan masalah untuk selanjutnya membangun kesepakatan dan bersama memberdayakan pelaku UMKM.

"Dan Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Pokdarwis), merupakan motor penggerak pengembangan pariwisata di Kecamatan Lumbis Pansiangan," tandasnya.

"Biro Perencanaan dan Kerjasama melalui bagian Kerjasama berkomitmen melanjutkan upaya pengembangan ini. Dukungan berupa pelaksanaan kegiatan Digital Printing menjadi bukti nyata bahwa BNPP tidak hanya sebatas berbicara, tetapi juga bertindak nyata untuk meningkatkan kapasitas UMKM di kawasan perbatasan," tambahnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Mulawarman, Dr. Medi Hendra, menyampaikan bahwa pendekatan pariwisata di perbatasan harus memperhatikan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.

Ia menyoroti potensi wisatawan lintas batas negara di ASEAN yang tinggi, namun Indonesia belum sepenuhnya mengoptimalkan potensi ini.

Sementara itu, Dr. Irman Irawan menekankan pentingnya membangun karakter masyarakat menjadi lebih ramah terhadap wisatawan. Selain itu, faktor-faktor seperti aksesibilitas, kepastian wisata, penerimaan masyarakat lokal, harga yang wajar, kesehatan, higienitas, dan pelayanan profesional juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola usaha pariwisata.

Instruktur dari Monas Media Samarinda menambahkan dimensi digital dalam pemberdayaan UMKM pariwisata. Dia mengungkapkan  bahwa Digitalisasi marketing, melalui media sosial, menjadi alat strategis untuk memasarkan produk dan mengenalkan usaha pariwisata.

Peserta FGD diberikan pelatihan sablon digital dengan menggunakan software Artcut dan Corel Draw untuk membuat desain yang diaplikasikan pada kaos, topi, dan mug, sebagai produk pariwisata yang populer.

Sebagai bentuk dukungan langsung, BNPP menyerahkan satu set lengkap peralatan sablon digital kepada Pokdarwis di Lumbis Pansiangan. Sekretaris Camat Lumbis Pansiangan menerima bantuan tersebut dengan harapan dapat memberikan dorongan positif bagi kegiatan pariwisata di wilayahnya.

Selanjutnya, sebagai upaya peningkatan kelembagaan dan pengembangan komoditas lokal, pada hari Jumat, 1 Desember 2023, Tim BNPP, Tim Fopertas, dan instruktur pelatih melakukan peninjauan ke PLBN Labang dan diskusi di kantor Camat Lumbis Pansiangan. Dalam kunjungan tersebut, beberapa hal strategis dibahas:

  1. Dukungan Lanjutan untuk UMKM, mengingat bahwa pelaku usaha masih dalam tahap rintisan, BNPP berkomitmen memberikan dukungan lebih lanjut, termasuk dalam pembuatan desain, promosi, hingga pemasaran.
  2. Pengembangan Komoditas Lokal, Kecamatan Lumbis Pansiangan memiliki potensi komoditas singkong. Pengolahan singkong menjadi tepung tapioka masih dilakukan secara tradisional. Diharapkan, melalui pelatihan pengolahan modern, nilai jual produk ini dapat meningkat, bahkan untuk pasar ekspor ke negara Malaysia.
  3. Peran FOPERTAS dan Pemda Nunukan, FOPERTAS (Unmul) dan Pemerintah Daerah Nunukan diharapkan dapat berperan dalam pendampingan, termasuk peningkatan kelembagaan kelompok usaha di tingkat lokal.
  4. Penguatan Kerjasama Perguruan Tinggi dan Lokal, Biro Perencanaan dan Kerjasama, melalui bagian Kerjasama, terus memperkuat kerjasama dengan FOPERTAS. Melibatkan PT lokal di kawasan perbatasan diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam pembangunan kawasan perbatasan.

Dengan langkah-langkah konkrit ini, BNPP tidak hanya memberikan wacana tetapi juga turut aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan, khususnya dalam sektor pariwisata.

Masyarakat diharapkan dapat merasakan dampak positif dari upaya bersama ini, menciptakan lingkungan yang ramah pariwisata dan memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal.

Semoga, melalui kolaborasi yang sinergis, sektor pariwisata di perbatasan dapat menjadi magnet yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.***

Artikel Lainnya