Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah aktivis reformasi menggelar sarasehan bertajuk "Aktivis Menjaga Demikrasi, dari Reformasi 98 menuju Indonesia Emas 2045". para aktivis tersebut menyadari Indonesia bukan butuh perubahan tapi ingin menuju Indonesia Emas.
Ratusan aktivis berkumpul di masa tenang menjelang Pilpres bukan memberikan dukungan ke salah satu paslon namun sekedar temu kangen di Balai Sarwono, Cilandak, Jakarta Selatan. Tampak hadir tokoh-tokoh aktivis 98 seperti Budi Arie Setiadi, Afriansyah Noor, Fahri Hamzah, Hasan Nasbi, hadir pula Pemred indonews.id, Asri Hadi menyaksikan temu kangen para aktivis.
usai sarasehan Fahri Hamzah mengatakan, aktivis memang ada di semua paslon, kami semua ingin menjaga demokrasi dan komitmen pada konstitusi, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena ini di minggu tenang, kita ingin berkonsentrasi berbagi ketenangan, dan sudah tidak ada lagi pergerakan data.
"Kita tidak ingin berlebih-lebihan, meski kemarin ada provokasi yang terlalu kasar yang menyebabkan situasi agak bergolak. seharusnya orang itu di minggu tenang harus kembali tenang, agar di hari pencoblosan kita tidak tegang", ujarnya.
lalu dikatakan, di masa tenang sebetulnya sudah tidak ada pergerakan data, dan kami sepakat untuk menenangkan masyarakat agar tetap tenang. dan komitmen kita pada Pancasila dan UUD 1945, dan ini pertarungan antar anak bangsa yang sama-sama mencintai negeri ini yang nanti akan kembali bersanding, jangan dianggap ini hidup dan mati.
Dia menambahkan, kita juga menganggap dalam konstitusi ini penting juga, kalau tidak ada kita seolah-olah akan kiamat negara ini. "Tidak ada kita, ini tetap berjalan biasa saja, jadi jangan terlalu memakai segala cara yang kasar sehingga nanti menyebabkan kerusakan sistem nengara kita", tambahnya.
Jadi kita di masa tenang ini harus kembali tenang, dan nanti di 14 Februari kita punya pikiran yang 'fresh'. apapun hasilnya kita harus terima karena itu keputusan rakyat Indonesia.
Sementara Afriansyah Noor mengatakan, meski ada aktivis yang mendukung paslon lain kami tetap berkomunikasi untuk menjaga demokrasi. Komunikasi tetap kita bangun dan tidak ada masalah.
menutup keterangannya dia menyebutkan, kebetulan ini bukan perdebatan aktivis namun hanya sarasehan antar aktivis yang sejalan dan sepemikiran menjaga konstitusi dan menjaga demokrasi yang baik.