Jakarta, INDONEWS.ID - PT Audioworkshop selaku distributor resmi brand car audio Alpine, Focal, Hertz, dan Audison serta pemegang brand lokal Dominations Audio meluncurkan sejumlah produk paling terbarunya yang digelar di Kawasan Jakarta Barat pada, Rabu, (11/9/24).
Semua produk yang diluncurkan tersebut menawarkan berbagai kemudahan untuk improvisasi sistem car audio, terdiri dari power amplifier dari brand asal Italia Hertz, dan digital sound processor (DSP) serta high resolution (hi-res) streaming media player dari brand asal Jepang, Alpine.
“Solusi untuk mobil-mobil terkini yang sistem audionya sudah dibenamkan banyak perangkat. speaker depan, belakang, dan subwoofer,” buka Wahyu Tanuwidjaja selaku Founder PT Audioworkshop.
Power Amplifier Hertz Dieci Series
Wahyu menjelaskan, power amplifier Hertz yang diluncurkan yaitu Hertz Dieci Series dengan kualitas suara dan buatan kelas atas, tetapi dijual dengan harga mulai dari kisaran Rp3,2 juta, sehingga cocok untuk yang memiliki budget terbatas.
“Power Amplifier di Hertz kelas tengah bawah, yang menarik dari power ini harganya. Ini high-res certified by Japan High-End Audio Society. Bentuknya kecil harganya bersahabat,” kata Wahyu.
Teknologi USS (Universal Speakers Simulator-red) membuat power amplifier Dieci Series dapat dihubungkan ke head unit dengan fungsi “speaker load detection” untuk memantau keberadaan beban impedansi rendah serta mengaktifkan output audio, sehingga cocok untuk instalasi OEM.
Power amplifier Dieci Series sudah memiliki sertifikasi audio resolusi tinggi atau Hi-Res dengan respons frekuensi yang mengesankan sebesar 10 Hz hingga 45 kHz, sehingga output suara bisa keluar dengan presisi dan terdengar sangat jelas.
Dengan segala spesifikasi papan atas, Dieci Power dibuat dengan ukuran yang sangat kompak, yaitu panjang antara 190 mm hingga 335 mm, lebar 190 mm dan tinggi 50 mm, sehingga mudah dipasang di kendaraan masa kini yang memiliki ruang terbatas.
Tersedia 4 varian
Power Amplifier Dieci Series tersedia 4 varian untuk berbagai kebutuhan instalasi, yaitu DP 1.500 class-D dengan 1-channel dan total power 1.180 Watt untuk kemampuan mengantar daya 500 W RMS secara monoponik di impedansi muatan 2Ω. (p x l x t = 190 x 190 x 50 mm);
Lalu ada DP. 2.200 class-AB dengan 2-channel dan total power 520 Watt untuk kemampuan mengantar daya 80 W RMS x 2 di 4Ω, serta dimensi p x l x t = 240 x 190 x 50 mm dan DP. 4.300 class-AB dengan 4-channel dan total power 840 Watt untuk kemampuan mengantar daya 60 W RMS x 4 di 4Ω, serta dimensi p x l x t = 290 x 190 x 50 mm.
Kemudian ada DP 4.400 class-AB dengan 4-channel dan total power 1.000 Watt untuk kemampuan mengantar daya 75 W RMS x 4 at 4Ω, serta dimensi p x l x t = 335 x 190 x 50 mm. ”Power ini adalah salah satu pilihan yang bagus untuk installer memberikan barang bermutu kepada konsumen.” jelas Wahyu.
Alpine PXE-640E-EL
PXE-640E-EL merupakan digital sound processor (DSP) yang memiliki 6-channel untuk meningkatkan kualitas suara dengan performa yang lebih dari harganya, yaitu mulai dari kisaran Rp. 3,5 juta.
“DSP banyak diisi brand-brand yang bukan Jepang tapi mahal. Kita buat gebrakan, kalau untuk bikin plug and play 6-channel dia punya EL paling rendah.” buka Wahyu Tanuwidjaja, Chief Executive Officer PT. Audioworkshop.
Seperti frequency response mulai dari 20 Hz hingga 20 kHz, input 4-channel hi-level dengan Bluetooth resolusi tinggi, output dengan 4-channel hi-level / 2-channel RCA 25W RMS x 4, dan sampling rate 48 kHz/24Bit.
Selain itu, untuk sound dan tuning, dilengkapi 15-band parametric or graphic EQ, HPF / LPF / Bandpass Crossover per channel/, dan Matrix input summing.
Ditambah, PXE-640E-EL sudah mendukung Alpine Music App yakni aplikasi pengaturan DSP via smartphone, dan juga software untuk pengaturan lewat komputer.
DSP dengan teknologi seperti ini memiliki ukuran yang sangat kompak, yaitu panjang 160 mm, lebar 140 mm, dan tinggi 38 mm.
Alpine UTS-A100
UTS-A100, merupakan high-resolution (hi-res) streaming media player dengan kemampuan mengubah sumber audio yang bukan resolusi tinggi atau hi-res menjadi hi-res. Seperti misalnya ketika ingin memutar musik dari handphone yang notabene bukan hi-res, dengan adanya alat tersebut bisa mengubah suaranya menjadi lebih baik karena sudah menjadi hi-res.
“Kalau di dalam audio, dia itu bukan produk yang selama ini ada di pasaran. Jadi kalau Bluetooth receiver itu kan sudah ada, kalau ini sifatnya bukan untuk mobil saja. Misalnya main musik pakai handphone, kan tidak hi-res, tidak bisa bagus.” jelas Wahyu.
Sumber suara dari handphone, setidaknya memiliki resolusi playback sebesar 48 kHz / 24 bit yang membuat kualitasnya tidak maksimal meski sudah dipasang digital sound processor (DSP) serta speaker dengan sertifikasi hi-res sekalipun.
Dengan adanya UTS-A100, membuat resolusinya meningkat jadi sekitar 96 kHz / 24 bit kalau via Bluetooth atau 192 kHz / 24 bit kalau menggunakan USB, sehingga membuat kualitas upgrade audio dengan DSP dan speaker hi-res bisa bekerja maksimal.
UTS-A100 dilengkapi XMOS 16-core decoding chip yang sudah support sampling rate PCM 192 kHz/32 bit, sehingga membuat komponennya bekerja secara efisien untuk audio lebih baik.
Selain itu, untuk Bluetooth chip-nya menggunakan 5.0 independent module dengan Qualcomm certified, support LDAC/APTX-HD dan beberapa high-definition encoding, serta support 96 kHz/24 bit sampling rate.
Suara audio dari sumber seperti handphone juga bisa lebih baik saat mendengarkan dengan headphone, karena dilengkapi headphone amplifier chip ESS brand Hi-Fi grade. UTS-A100 memiliki ukuran setara smartphone dengan panjang 106 mm dan lebar 72 mm, membuatnya bisa dibawa kemanapun, bahkan saat di luar mobil.
“Ke depan Alpine menawarkan satu solusi, mau mendengar hi-end di mobil, mau tidak pusing, dibawa turun ke rumah, itu UTS-A100. Makanya bentuknya kecil,” pungkas Wahyu.