Bisnis

Mentan Ajak Pengusaha Tionghoa Sukseskan Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare

Oleh : very - Senin, 30/09/2024 10:55 WIB


Mentan Amran Sulaiman saat menghadiri Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Sabtu, 28 September 2024. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak pengusaha tionghoa untuk mensukseskan berbagai program pemerintahan  yang berkaitan dengan sektor pangan.

Di antaranya adalah program cetak sawah 3 juta hektare, cluster pertanian modern hingga penguatan makan bergizi gratis yang akan dijalankan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober mendatang.

Menurut Mentan, berbagai program tersebut merupakan program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama di dunia.

"Khusus cetak sawah, kalau ini kita lakukan maka hasilnya sudah pasti akan kelihatan. Bapak Ibu perkalian sederhana kalau 3 juta jadi kenyataan produksi 5 ton saja apalagi 10 ton per hektare hasilnya 30 juta ton. Dan kalau itu bisa kita lakukan kita bisa ekspor 4 sampai 5 juta ton," ujar Mentan saat menghadiri Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Sabtu, 28 September 2024.

Berdasarkan blue print, kata Mentan, tahun-tahun di masa pemerintahan Prabowo Subianto akan ada pembangunan besar di sektor pertanian. Prabowo bahkan berkomitmen akan melanjutkan program pangan yang dikerjakan Presiden Joko Widodo.

"Dan saat ini sudah mulai bekerja di lapangan khususnya wilayah Merauke Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Di sana kita membangun cluster pertanian modern yang sejajar dengan negara maju lainya," katanya seperti dilansir pertanian.go.id/.

Namun demikian, menurut Mentan, target pemerintah dalam waktu dekat adalah mewujudkan Indonesia swasembada. Capaian tersebut, perlahan tapi pasti, sudah menunjukkan hasil, yaitu Indonesia mampu melewati el nino dengan produksi yang cukup besar.

Karena itu, dia meyakini bahwa swasembada bisa diwujudkan melalui kerja keras bersama dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan.

"Kita bisa ekspor ke depan tapi janji kita dalam waktu dekat adalah swasembada dulu. Maaf Bapak Ibu, dulu Indonesia kita Impor dan semua itu harus kita kembalikan menjadi ekspor. Ini bisa kita wujudkan di dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan," katanya.

"Kita bisa mengukir sejarah selama Indonesia merdeka mudah-mudahan pemerintahan Bapak Presiden terpilih Bapak Prabowo bisa mencetak sejarah pertama kita menjadi eksportir terbesar dari Indonesia ke seluruh dunia," tambahnya.

Saat ini, lanjut Amran, pemerintah juga tengah berupaya mendukung program makan bergizi gratis untuk lebih dari 28 juta anak sekolah. Salah satunya dengan melanjutkan program pekarangan pangan lestari yang dulu pernah dilakukan.

"Mimpi kita ke depan untuk program makan bergizi gratis adalah tidak ada impor karena semua bisa dihasilkan dari pekarangan. Ini bisa surplus dan kita tinggal tambah subtitusi menu makan dari protein yang sudah surplus seperti telur dan ayam," pungkasnya. ***

Artikel Lainnya