
Jakarta, INDONEWS.ID-PSSI telah memutuskan kontrak Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pemecatan STY disampaikan dalam sesi juma pers yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Pelatih baru pun sudah siap diboyong ke tanah air dalam waktu dekat guna menyiapkan skuad Garuda menghadapi laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret nanti.
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, memastikan bahwa yang akan menjadi juru taktik Timnas Garuda adalah pelatih asal Belanda.
Erick tidak menyebut siapa pelatih yang dimaksud. Namun, dia hanya memastikan pelatih baru tersebut asal Belanda dan pernah membela Timnas Belanda.
Jika dirunut, apa yang diucapkan Erick serta manuver yang dia lakukan selama ini, maka nama pelatih itu mengarah kepada Patrick Kluivert.
Kluivert salah satu yang telah diwawancarai Erick Thohir sekian kandidat yang bakal mengantikan Shin Tae-yong.
"Pelatih baru Timnas Indonesia dari Eropa, negaranya Belanda. Rekornya bagus. Nanti, 11 Januari 2025 datang. Pada 12 Januari 2025, kalian bisa interview," tutur Erick.
Selanjutnya, kata Erick, pada 13 Januari 2025 nanti pihaknya akan diajak untuk melihat fasilitas apa saja yang biasa dipakai.
"Dan mungkin bertemu Menpora Dito Ariotedjo, dan kita lihat apakah nanti Bapak Presiden Prabowo Subianto juga berkenan bertemu," imbuhnya.
Rekan Jejak Kluivert
Patrick Kluivert bukan nama baru dalam urusan meracik taktik dan mengoptimalkan talenta para pemain demi merebut trofi kemenangan. Kluivert adalah seorang pemain yang melegenda di waktunya.
Dia punya rekam jejak istimewa sebagai striker yang mengawali karir profesionalnya di salah satu klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam.
Debut di usia muda, ia berhasil mengemas 39 gol dari 70 penampilan untuk Il Lancierer. Pada tahun 1997, ia pindah ke klub AC Milan, Liga Italia atau Seri A.
Setelah menghabiskan satu musim bersama AC Milan di Seri A, dia kemudian bergabung di klub raksasa, Barcelona di La Liga Spanyol pada tahun 1998.
Di Barcelona, Kluivert menorehkan catatan mentereng dan mencapai puncak karirnya. Ia berhasil mengemas total 90 gol dari total 182 penampilan selama enam tahun membela Barca.
Setelah dari Barcelona, ia sempat membela beberapa klub seperti Newcastle United, Valencia, PSV sebelum pensiun di Lille pada tahun 2008 silam.
Bintang Kluivert tidak hanya bersinar di level klub. Kluivert juga merupakan pemain yang jadi andalan di negaranya, yaitu Belanda.
Kala ia masih berusia 18 tahun, Kluivert debut di Timnas Belanda pada tahun 1994 silam. Dari situ, dia mulai rutin mendapatkan kepercayaan untuk membela Die Oranje.
Ia tercatat mengemas total 79 caps untuk Timnas Belanda dengan total 40 gol bagi Die Oranje. Dia tutup karir di Timnas Belanda pada tahun 2004 silam.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert mulai menjalani karirnya sebagai pelatih. Ia mengawali karirnya sebagai asisten Louis van Gaal untuk melatih striker.
Dua tahun menjadi asisten di AZ Alkmaar, pada tahun 2010 ia sempat menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar, klub di Australia. Kemudian ia kembali ke Belanda untuk menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen.
Ia juga pernah menangani tim yunior Ajax dan juga tim muda Twente. Namun sepanjang karirnya ia hanya satu kali menjadi pelatih tim utama sebuah klub.
Pada tahun 2023, ia diangkat menjadi pelatih kepala Adama Demirspor yang bermain di Liga Turki. Namun ia hanya bertahan enam bulan di sana.
Seiring perjalanan karirnya, Kluivert juga pernah melatih di tim nasional. Pada tahun 2012, ia menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Belanda.
Mantan bosnya di AZ Alkmaar, Louis van Gaal memintanya bergabung dengan tim kepelatihannya.
Namun ia meninggalkan pekerjaan ini setelah Piala Dunia 2014. Tahun 2015, Kluivert ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Curacao.
Prestasi terbaiknya adalah membantu Curacao lolos ke Piala Karibia 2017 dan juga Piala Emas Concacaf 2017.
Di tahun 2018, Kluivert diminta menjadi asisten Clarence Seedorf saat legenda AC Milan itu menangani Timnas Kamerun. Namun ia hanya satu tahun menukangi Timnas Kamerun.
Pada tahun 2021, ia sempat diminta menjadi pelatih interim Timnas Curacao lagi. Saat itu Guus Hiddink, pelatih kepala Timnas Curacao terpapar Covid-19.