
Jakarta, INDONEWS.ID – Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, diangkat menjadi “Adjunct Professor” pada “School of Medicine and Dentistry” Griffith University Brisbane Australia.
Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (14/2).
“Pada awal 2025 ini saya bersyukur diangkat sebagai ‘Adjunct Professor’ pada ‘School of Medicine and Dentistry’ Griffith University Brisbane Australia,” ujarnya.
Universitas Griffith memiliki reputasi amat baik sekali, dan selalu masuk dalam ranking 2% Universitas terbaik di dunia (“consistently ranking in the top 2 percent of universities globally”).
Universitas ini kini memiliki lebih dari 45.000 mahasiswa, tersebar di lima lokasi kampus di negara bagian Queensland Australia, dan juga punya “Digital Campus”. Jumlah lulusannya lebih dari 200.000 orang tersebar di berbagai negara di seluruh dunia.
Dia mengatakan, dalam surat pengangkatannya sebagai Adjunct Professor disebutkan lima hal.
”Pertama pengangkatan ini berkait dengan kepemimpinan dan peran saya dalam komunitas profesional kedokteran dan kesehatan selama ini,” katanya.
Kedua, perannya dalam keterlibatan dengan mahasiswa dan kalangan akademisi.
Ketiga, nilai (“value”) Universitas Grifftith yang dianggap sejalan dengan apa yang dilakukan selama ini.
Keempat, disampaikan juga bahwa pengangkatannya sebagai Adjunct Profesor adalah salah satu cara yang paling penting dalam hal universitas membina hubungan dengan para pakar di Australia dan di berbagai negara lain di dunia, dalam hal ini dirinya sebagai orang Indonesia.
Kelima, Adjunct Profesor akan punya peran penting dalam riset, pembelajaran (Universitas Griffith menggunakan istilah “teaching and learning”) serta kegiatan universitas lainnya.
Sebagai Adjunct Profesor, katanya, Prof Tjandra tidak tinggal di Australia. Karena itu, kegiatan yang akan dilakukannya meliputi antara lain kuliah tamu, seminar, keterlibatan dalam riset, melakukan mentoring pada mahasiswa, serta memberi masukan dalam berbagai kegiatan Universitas lainnya.
Saat ini misalnya, sedang ada persiapan Universitas Griffith untuk melakukan “the 3rd Internasional Symposium for One Health Research and Practice: From Vision to Collaboration and Action” yang akan diselenggarakan di Shenzen China pada 27 sampai 30 Juni 2025.
“Semoga kepercayaan yang diberikan pada saya sebagai Adjunct Profesor di Universitas ternama di Australia dan dunia ini akan juga memberi peran dalam peningkatan mutu perguruan tinggi di negara kita tercinta, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. *