Nasional

TEGAS Gelar Bazar Ramadan, Ajak Masyarakat Perkuat Semangat Berbagi di Bulan Suci hinga Respon Soal Wacana Pembentukan Satgas Sampah

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 16/03/2025 10:13 WIB


Foto (kiri-kanan): Ketua Umum TEGAS, Dr.(c) MM Ardy Mbalembout, SH., MH., CLA., CTA., CPM., MCIArb, Pengurus TEGAS dan pelaksana teknis bazar Ramdahan Vientje Archangela Gerlani, Sukanda Chandrahayat selaku Wakil Ketua Umum bidang Tehnologi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK) TEGAS serta Irma Prinarjoto selaku Kepala Bidang Seni Budaya TEGAS.

Jakarta, INDONEWS.ID – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Taruna Emas Generasi Bangsa (TEGAS) menggelar acara Bazar Ramadan bertajuk "Semangat Berbagi TEGAS". Kegiatan yang berlangsung di Elgie Coffee, Vasaka Soltera Apartemen, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 15 Maret 2025 ini menjadi momen penting untuk menggalang dana dan memperkuat semangat berbagi di bulan suci.

Ketua Umum TEGAS, Dr.(c) MM Ardy Mbalembout, SH., MH., CLA., CTA., CPM., MCIArb, menyampaikan organisasi yang berdiri sejak 2017 lalu itu aktif melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama untuk memberikan akses pendidikan yang inklusif kepada generasi muda bangsa.

"TEGAS berdiri 2017 silam namun selama beberapa tahun vacum. Namun sekarang kita berpikir untuk mulai menghidupkannya kembali. Nah, pada 27 February kemarin kita bikin Podcast untuk membahas dan mengumunkan visi misi organisasi" kata Ardy saat ditemui di sela-sela acara bazaar di Marketing Galery, Vasaka Soltera Apartemen, Sabtu (15/3/25).

Calon doktoral Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini menjelaskan TEGAS sebagai organisasi sosial yang memiliki visi untuk memajukan bangsa melalui pendidikan inklusif terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.

Menurut pria yang pernah mencalonkan sebagai Gubernur NTT ini, pendidikan inklusif adalah langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang berpengetahuan dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. “TEGAS berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak kurang mampu dan mendukung kebijakan publik serta pemberdayaan masyarakat,” terangnya.

Dalam diskusi tersebut, kata Ardy, kegiatan sosial ini didukung oleh berbagai tokoh penting lainnya seperti Sukanda Chandrahayat, ST., M.Si, praktisi Energi Hulu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Iptek TEGAS, dan Irma Prinarjoto, SH, aktivis sosial serta Kepala Bidang Seni Budaya TEGAS, yang turut berperan dalam memberikan wawasan dan diskusi terkait pentingnya sinergi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam mendukung keberlanjutan program-program sosial.

Dampak Sosial dan Pendidikan dari Bazar Ramadan

Acara bazar ini juga menjadi contoh konkret bagaimana inisiatif sosial dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat luas. Dengan memanfaatkan momentum Ramadan, kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berbagi melalui pembelian barang preloved, tetapi juga mendukung panti asuhan yang membutuhkan bantuan.

Bazar yang dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga sore hari pukul 17.00 WIB ini menawarkan berbagai macam barang preloved (barang bekas yang masih layak pakai) dengan harga mulai dari Rp5.000.

Penjualan ini bertujuan untuk menghimpun dana yang nantinya akan disalurkan ke panti asuhan yang ada di Jakarta. Dengan konsep yang sederhana namun penuh makna, bazar ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial sambil menikmati suasana santai di Elgie Coffee.

Dalam acara ini, pengunjung tidak hanya dapat berburu barang-barang menarik, tetapi juga menikmati hiburan berupa penampilan Live Music yang menambah semarak suasana. Kolaborasi antara Elgie Coffee dan Vasaka Soltera menjadi elemen yang semakin memperkaya pengalaman pengunjung.

Kolaborasi ini juga menunjukkan kekuatan kerja sama antara berbagai pihak untuk mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. "Kita ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama berbagi di bulan suci Ramadan. Nantinya hasil penjualan ini, kita di TEGAS akan salurkan ke panti asuhan yang ada di Jakarta," kata Irma Prinarjoto, salah satu pengurus TEGAS sebagai Kepala Bidang Seni Budaya TEGAS.

Irma menambahkan, selama bulan suci Ramadan 2025 ini, TEGAS kerap memberikan takjil kepada masyarakat sekitar, terutama para driver ojek online (Ojol). "Kami di TEGAS selama ini sudah beberapa kali memberikan takjil kepada masyarakat, terutama driver ojol," bebernya.

Komitmen TEGAS untuk Masyarakat

Sebagai informasi, sejumlah panti asuhan di Jakarta yang menerima bantuan dari hasil bazar ini, diharapkan dapat memperoleh dana untuk kebutuhan operasional dan pendidikan anak-anak yang berada di bawah naungan mereka. Program ini sejalan dengan misi TEGAS untuk memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya kontribusi sosial.

Tidak hanya dengan Elgie Coffee dan Vasaka Soltera, TEGAS juga mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada acara bazar, namun juga meliputi berbagai kegiatan lain yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama di sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Acara ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar organisasi, pengusaha, dan masyarakat dapat menciptakan sinergi yang luar biasa untuk tujuan bersama. Bazar Ramadan "Semangat Berbagi TEGAS" menjadi bukti bahwa setiap kontribusi, sekecil apapun, dapat memberikan dampak besar bagi sesama.

Sementara itu, salah satu pengurus organisasi TEGAS, sekaligus pelaksana teknis bazar Ramdahan, Vientje Archangela Gerlani mengatakan, melalui kegiatan ini organisasinya ingin berbagi dengan masyarakat. Lewat bazar, kata dia, ada banyak hal yang telah dilakukan oleh TEGAS untuk membantu masyarakat, salah satunya menjual pakaian dengan harga murah.

“Kita misalnya mulai menjual harga baju cuma Rp5000. Jadi benar-benar nolong banget,” kata Vientje kepada wartawan di lokasi bazar yang berlangsung di ElGie Coffee, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2024).

Ia mengatakan, pihaknya sengaja tidak memberi secara gratis karena sebagai organisasi sosial-kemasyarakatan, TEGAS tetap membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar tetap eksis. “Jadi TEGAS ini kan sosial. Daripada kita kasih gitu aja mungkin dia ada suport sehingga bisa bantu juga,” kata Vientje.

Sampah Jadi Energi

Di tempat yang sama, Sukanda Chandrahayat selaku Wakil Ketua Umum bidang Tehnologi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK) TEGAS mengatakan pihaknya menyambut baik wacana pemerintah untuk membetuk Satuan Tugas (Satgas) Sampah.

"Kita di TEGAS merespon baik wacana dari presiden ini. Karena kota-kota besar di Indonesia masih memiliki masalah dengan pengelolaan sampah. Padahal bisa dimanfaatkan menjadi biofuel," terangnya.

Menurutnya, TEGAS akan berkoordinasi dan beraudiensi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah untuk bersama-sama mencarikan solusi agar sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi energi.

Ia mengungkapakan bahwa dari satu ton sampah, bisa dihasilkan sekitar 330 kg batubara hijau, yang nantinya dapat diolah menjadi LPG, metanol, atau sumber listrik. Solusi ini sangat berguna untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses listrik.

"Kami sudah berdiskusi dengan beberapa pemerintah daerah. Namun, karena mereka baru dilantik, mereka masih sibuk dengan anggaran. Secara informal, kami terus mengkampanyekan solusi ini dan menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan sawit untuk mengolah limbahnya," ujarnya.

Ia menegaskan, melalui berbagai programnya, TEGAS terus berkomitmen untuk membantu masyarakat dan mencari solusi inovatif bagi tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia.*

Artikel Lainnya