Nasional

Direktur Utama PNM: Ema Suranta Adalah Kartini Masa Kini yang Membangun Masa Depan

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 23/04/2025 08:33 WIB


Foto: Republika.co.id

Jakarta, INDONEWS.ID – Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap perjuangan perempuan Indonesia yang telah menjadi motor perubahan di tengah masyarakat.

Salah satu sosok inspiratif tersebut adalah Ema Suranta, pendiri Bank Sampah Bukit Berlian di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Dalam keterangannya, Arief menekankan bahwa semangat Kartini masa kini tidak lagi hanya menyangkut emansipasi, namun juga keberanian menghadapi tantangan lingkungan dan sosial secara nyata.

“Kartini hari ini bukan hanya bicara tentang emansipasi, tapi juga tentang keberanian mengambil tanggung jawab atas lingkungan dan sesama. Ibu Ema dan ribuan nasabah PNM lainnya membuktikan bahwa pemberdayaan ultra mikro bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga tentang membangun masa depan bersama,” ujar Arief dalam sebuah keterangan kepada media belum lama ini.

Cerita Ema dimulai dari kegelisahannya menyaksikan gunungan sampah menumpuk di sekitar tempat tinggalnya, serta kenangan tragis atas peristiwa longsor sampah di TPA Leuwigajah yang merenggut 150 jiwa.

Dari situ, lahirlah inisiatif mendirikan bank sampah yang kini tidak hanya menjadi pusat pemilahan, tetapi juga edukasi, pemberdayaan, dan perubahan sosial berbasis lingkungan.

Dengan dukungan dari program PNM Mekaar, Ema memulai usaha budidaya larva Black Soldier Fly (maggot) untuk mengolah sampah organik. Modal awal yang ia peroleh sebagai nasabah Mekaar memungkinkan Ema mengembangkan sistem pengolahan hingga mampu menyerap 2 ton sampah setiap minggu. Dari limbah tersebut, dihasilkan maggot segar dan kasgot (pupuk organik) yang kini menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga sekitar.

Arief menyampaikan bahwa PNM berkomitmen terus mendampingi perempuan Indonesia agar lebih mandiri dan berdaya. Hingga kini, melalui PNM Mekaar, perusahaan telah melayani jutaan perempuan di seluruh tanah air.

“Kami percaya bahwa dengan akses pendampingan dan pembiayaan yang tepat, akan lahir lebih banyak sosok seperti Ibu Ema – Kartini masa kini yang tak hanya memperjuangkan haknya, tapi juga memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” tegas Arief.

PNM berharap kisah-kisah inspiratif seperti ini bisa menjadi pendorong munculnya lebih banyak perempuan pelopor di berbagai bidang, sekaligus mempertegas bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci masa depan Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.*

Artikel Lainnya