Nasional

Jakarta dalam Warna, Kolaborasi Penari dan Pesilat Pecahkan Rekor Dunia

Oleh : rio apricianditho - Minggu, 06/07/2025 09:35 WIB


Jakarta, INDONEWS.ID -  Jakarta terus meriah dalam merayakan ulangtahunnya, 2100 penari dan 5000 pesilat berkaborasi dalam gerak dan jurus kala masyarakat menikmati Car Free Day (CFD) di bunderan HI, Jakarta Pusat. 

Sebelum pukul 06.00 pagi di Minggu (06/07) ribuan penari dan pesilat mulai berkumpul di sekitar bundaran HI,  para penari mengenakan busana khas penari betawi sedangkan pesilat dengan warna pakaian khasnya, hitam dan putih. Mereka berbaris rapi menyambut Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, yang menyaksikan kolaborasi tersebut.

Mungkin separuh warga Jakarta tumpah ruah di seputar bubderan HI, diantarnya, Pramono Anung, Rano Karno, Rosa, Ayu Tingting, dan Pemred indonews.id, Asri Hadi yang ikut menyaksikan pemecahan rekor dunia kolaborasi penari dan pesilat di ulang tahun Jakarta. Tampak pula ratusan warga asing yang tertarik dengan budaya Betawi, budaya Indonesia pada umumnya.

Jalan sekeliling bunderan HI dipenuhi penari dan pesilat, sebelum mereka beraksi marching band binaan Dinas kesenian Jakarta mengiring penari dan pesilat melingkari bunderan HI.

Saat Gubernu dan Wakil Gubernur hadir, disambut dengan ribuan pencak silat yang memperagakan jurus demi jurus mereka. Bahkan diantaranya unjuk kemampuan dengan mematahkan potongan bisa dan menghancurkan habel. Pencak silat Merpati Putih cabang khusus Kopassus mematahkan 85 habel dalam sekali pukul.

Acara puncak dikegiatan tersebut pun dimulai, tari topeng Betawi jadi pembuka tarian yang di bawakan 2100 penari dari berbagai sanggar salah satunya  sanggar tari Tebet Timur pimpinan Etty, 50 anak asuhnya ikut dalam kolaborasi tersebut.

Saat kolaborasi dimulai Jakarta pecah, bahkan penikmati CFD berhenti sejenak menyaksikan penampilan para penari dan pesilat dalam gerak dan jurus yang indah tapi bertenaga.

Usai penampilan itu, Maudi Kusnandi pemandu acara mendapuk Gubernur dan Wakil Gunernur ke atas panggung untuk menerima sertifikat pengakuan dunia atas pemecahan rekor kolaborasi penari dan pesilat.

Pasang ini memang pilihan tepat warga Jakarta, dan baru kali ini sejak Jakarta menjadi daerah khusus baru ada pemimpin yang peduli dengan kesenian dan budaya Betawi. Bahkan dalam pidatonya, Pramono Anung berjanji akan terus membangkitkan budaya Betawi tak hanya seremonial saja tapi budaya asli Jakarta ada di hati warganya.

Artikel Lainnya