Nasional

Orange Bonds PNM Raih Peringkat Tertinggi idAAA dari Pefindo, Apresiasi Mengalir dari Dalam dan Luar Negeri

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 06/07/2025 21:26 WIB


Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi saat meninjau nasabah PNM Mekaar di Dusun Klemungsari, Banyuwabgi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2024).

Jakarta, INDONEWS.ID - Langkah strategis PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerbitkan Orange Bonds senilai Rp16 triliun mendapatkan sorotan positif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Penerbitan instrumen ini bahkan meraih peringkat tertinggi idAAA dari Pefindo untuk obligasi, serta idAAAsy untuk sukuk, mencerminkan prospek keuangan yang sangat stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Orange Bonds merupakan inovasi instrumen keuangan yang mengedepankan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Nama "orange" merujuk pada warna ikon tujuan kelima Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni kesetaraan gender.

Dalam keterangannya, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa penerbitan ini adalah terobosan penting di pasar modal nasional. “Instrumen surat berharga yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di Indonesia masih sangat minim dan ini merupakan yang pertama. Ini adalah wujud semangat kami untuk menghadirkan investasi berdampak,” ujar Arief, 30 Juni 2025.

Program Mekaar dan Dampak Sosial

Dana dari penerbitan obligasi sebesar Rp6 triliun akan digunakan untuk mendukung program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), sementara Rp10 triliun dari sukuk akan dialokasikan untuk Mekaar Syariah. Kedua program ini menyasar perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro dengan bantuan modal finansial, sosial, dan intelektual.

Distribusi efek dijadwalkan berlangsung 8 Juli 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan sejak tanggal emisi.

Dukungan terhadap langkah PNM juga datang dari Danantara Indonesia dan Impact Investment Exchange (IIX), lembaga global yang fokus pada investasi berdampak (impact investment). Danantara menyebut penerbitan Orange Bonds sebagai wujud komitmen PNM dalam menciptakan sistem keuangan inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, IIX—yang telah mengungkap rencana penerbitan ini sejak empat bulan lalu melalui akun LinkedIn-nya—menyebut langkah PNM sebagai preseden kuat dalam keuangan berkelanjutan di Asia, khususnya yang berfokus pada perempuan.

“PNM adalah lembaga keuangan ultra mikro terbesar di dunia yang telah mengubah nasib banyak orang, terutama perempuan dan masyarakat kurang mampu,” tulis IIX.

Jejak Dampak PNM

Hingga Maret 2025, program Mekaar telah memiliki 15,8 juta nasabah aktif, seluruhnya perempuan, dan telah menyentuh 21,7 juta penerima manfaat secara akumulatif. Total pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp323,8 triliun sejak diluncurkan pada 2016.

IIX mencatat tiga hal penting dari terobosan PNM ini: Memperluas akses permodalan bagi usaha milik perempuan dan masyarakat marjinal.; Merintis inovasi keuangan berbasis gender, keberlanjutan, dan dampak sosial dan menginspirasi lembaga lain di Asia untuk bergabung dalam gerakan Orange Bonds.

Sebagai bagian dari Orange Movement yang diinisiasi IIX sejak 2022, gerakan ini bertujuan memobilisasi dana US$10 miliar hingga 2030 untuk memberdayakan 100 juta perempuan, perempuan muda, dan minoritas gender, serta menciptakan 1 miliar mata pencaharian secara global.

Peringkat idAAA dari Pefindo tak hanya menegaskan kekuatan fundamental PNM, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global sebagai pelopor keuangan berkelanjutan yang inklusif dan berpihak pada perempuan.

Artikel Lainnya