INDONEWS.ID

  • Selasa, 14/08/2018 14:34 WIB
  • Suap PLTU Riau-1, KPK Panggil Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Henky Heru Basudewo

  • Oleh :
    • luska
Suap PLTU Riau-1, KPK Panggil Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Henky Heru Basudewo
Jubir KPK Febri Diansyah.(Ist)

Jalarta, INDONEWS.ID - Untuk mendalami penyidikan soal kesepakatan kerja sama dalam Proyek PLTU Riau -1 yang berujung korupsi suap yang telah menyeret sejumlah petinggi salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih (ES) dan Johannes Budisutrisno Kotjo (JBK) yang merupakan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited menjadi tersangka, kini KPK memanggil Direktur Pengembangan dan Niaga PT Pembangkitan Jawa Bali ( PJB) Henky Heru Basudewo.

Heru Basudewo dipanggil menjadi saksi untuk tersangka Eni Saragih (ES) terkait suap yang diberikan kepadanya.

Baca juga : Dinilai Langgar Etika, Mulan Jamella Disarankan Lapor ke KPK Soal Dikirimi Kacamata

"Penyidik hari ini dijadwalkan memeriksa Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Henky Heru Basudewo sebagai saksi untuk tersangka ES dalam kasus suap korupsi suap kesepakatan kerja sama PLTU Riau-1," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).

Perlu diketahui PT PJB merupakan anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca juga : Pengamat: Perppu KPK Tak Miliki Urgensi

Dalam perkara ini, Eni Maulani Saragih diduga menerima suap Rp4,8 miliar dari pengusaha Johannes B Kotjo untuk mengatur Blackgold Natural Resources Limited masuk dalam konsorsium yang mengerjakan proyek PLTU Riau 1.

Pasalnya, PT. PLN telah menunjuk anak usahanya yakni PT PJB untuk mengerjakan proyek PLTU Riau 1.

KPK mencium ‎ada peran Eni Saragih dan Idrus Marham, serta Bos PT PLN Sofyan Basir, sampai akhirnya Blackgold masuk konsorsium proyek ini.

Eni Saragih sendiri mengakui peran Sofyan dan Kotjo sampai akhirnya PT PJB menguasai 51 persen asset, sehingga PJB bisa menunjuk langsung Blackgold sebagai mitranya.

Baca juga : Tolak Penerbitan Perppu KPK, PKS: Demokrasi Kita Akan Mati

Dalam perkara ini, Eni Maulani Saragih diduga menerima suap Rp 4,8 miliar dari pengusaha Johannes B Kotjo untuk mengatur Blackgold Natural Resources Limited masuk dalam konsorsium yang mengerjakan proyek PLTU Riau 1. Pasalnya, PT. PLN telah menunjuk anak usahanya yakni PT PJB untuk mengerjakan proyek PLTU Riau 1. (Lka)

Artikel Terkait
Dinilai Langgar Etika, Mulan Jamella Disarankan Lapor ke KPK Soal Dikirimi Kacamata
Pengamat: Perppu KPK Tak Miliki Urgensi
Tolak Penerbitan Perppu KPK, PKS: Demokrasi Kita Akan Mati
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas