Jakarta, INDONEWS.ID - Memilih untuk fokus mengontrol jalannya roda kepemerintahan pada Pemilu 2019 mendatang, Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 memilih netral di Pilpres 2019 mendatang.
"Kami tetap social control. Siapapun yang bermasalah dan merugikan, akan kami kritisi baik pemerintah atau siapapun. Karena social control mengiringi jalannya pemerintahan lebih baik," kata Wasekjen JARI 98, Tirtayasa, dalam diskusi publik bertajuk `Makin Dilarang Makin Nantang, #2019GantiPresiden Menggila Hingga Tanah Suci, Untung atau Buntung?` yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
JARI 98 menegaskan, pihaknya sejak awal sudah menyatakan menolak capres dari kalangan militer.
"Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia dari tahun-tahun mengatakan bahwa JARI 98 menolak capres dari kalangan militer," ucap dia.
"Jadi sudah jelas, siapapun dia, jenderal karduskah, jenderal kancil, jenderal tukang makan duitkah, jenderal tukang makan temankah, jenderal menghancurkan HAM kah, kami JARI 98 menolak capres militer," tegasnya. (Lka)