INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/12/2018 08:03 WIB
  • Penembakan Pekerja di Nduga, PMKRI: Stop Kekerasan, Bangun Papua Dengan Hati

  • Oleh :
    • very
Penembakan Pekerja di Nduga, PMKRI: Stop Kekerasan, Bangun Papua Dengan Hati
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Juventus Prima.(Foto: ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Peristiwa penembakan yang terjadi di Nduga, Papua, ditanggapi secara serius oleh Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Juventus Prima.

Baca juga : Berkolaborasi untuk Mengoptimalkan Potensi EBT Bagi Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Juventus, potret kekerasan dan kematian seperti itu akan terus terjadi di tanah Papua jika pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia masih bersifat militeristik.

“Kami menyayangkan adanya kasus pembantaian di Nduga dan meminta pemerintah untuk menghentikan seluruh proyek pembangunan yang menggunakan pendekatan militeristik di Papua,” tegasnya.

Baca juga : Rizal Ramli: Memimpin dengan Hati, Pikiran dan Tindakan

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa orang Papua bukanlah bangsa terjajah yang setiap saat diintimidasi dengan kekuatan militer.

“Mereka adalah bagian dari Indonesia merdeka, harusnya menggunakan pendekatan dari hati ke hati, dialog, dan bukan atas nama pemerataan pembangunan lantas segala hal boleh termasuk mencabut nyawa warga sipil,” lanjutnya.

Baca juga : PMKRI Akan Promosikan Produk Khas Kabupaten Mimika di Hadapan Wakil Presiden Ma`ruf Amin

Ia melihat pembantaian 31 orang pekerja di Nduga adalah reaksi orang Papua terhadap represivitas yang mereka alami selama ini di tanah mereka sendiri. 

“Peristiwa ini seperti fenomena gunung es, pembantaian ini yang tampak ke permukaan, tetapi ada masalah serius yang berada di akar rumput sana yakni ketidakadilan, kemiskinan, intimidasi, pelangggaran HAM, dan sebagainya,” terangnya.

Dia berharap agar pemerintah secara tegas dan serius menyelesaikan persoalan di Papua bukan dengan jalan kekerasan, tetapi dengan pendekatan kultural dan dialog. 

“Tarik pulang militer dari tanah Papua, dan mulailah dengan dialog yang penuh kasih sehingga tidak ada korban baik di kalangan warga sipil maupun aparat keamanan,” tandasnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Berkolaborasi untuk Mengoptimalkan Potensi EBT Bagi Kesejahteraan Masyarakat
Rizal Ramli: Memimpin dengan Hati, Pikiran dan Tindakan
PMKRI Akan Promosikan Produk Khas Kabupaten Mimika di Hadapan Wakil Presiden Ma`ruf Amin
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas