INDONEWS.ID

  • Senin, 22/04/2019 11:40 WIB
  • Dunia Kecam Pemboman di Sri Lanka

  • Oleh :
    • very
Dunia Kecam Pemboman di Sri Lanka
Keamanan ditingkatkan di seluruh Sri Langka menyusul serangan di gereja dan hotel. (Foto: BBC)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Pimpinan tertinggi Gereja Katolik di Vatikan, Roma, Paus Fransiskus mengecam serangan bom di Sri Lanka sebagai "kekerasan yang begitu kejam" dengan sasaran umat Kristen yang sedang merayakan Paskah.

Kardinal Kolombo, Malcolm Ranjith mengatakan bahwa situasi itu menyedihkan. "Situasi ini sangat sulit dan sangat menyedihkan bagi kami semua karena kami tidak pernah memperkirakan hal ini akan terjadi dan khususnya di Hari Paskah," ujarnya seperti dikutip BBC.

Baca juga : Dubes RI untuk Tahta Suci: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Sangat Historis

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," ujar Kemlu dalam siaran persnya.

Baca juga : PM Jepang Lolos dari Serangan Bom

Delapan ledakan dilaporkan terjadi, termasuk di tiga gereja di Negombo, Batticaloa dan Kochchikade di Kolombo ketika dilangsungkan perayaan Paskah.

Serangan bom juga menyasar empat hotel, termasuk tiga hotel mewah di ibu kota: Shangri-La, Kingsbury dan Cinnamon Grand.

Baca juga : Gempa di Mindanao Setara 5 Hingga 8 Kali Bom Atom

Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengunggah pernyataan melalui Twitter dengan mengatakan, "aksi kekerasan di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka benar-benar mengerikan".

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan "duka cita mendalam" atas "serangan teroris yang mengerikan".

Di jajaran pemerintahan, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga mengutuk serangan.

"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Sri Lanka untuk tetap bersatu dan kuat dalam situasi tragis ini."

Buddha Theravada tercatat sebagai agama terbesar di Sri Lanka. Berdasarkan sensus terbaru, sekitar 70,2% penduduk negara itu memeluk agama Buddha.

Agama itu dianut oleh etnik Sinhala yang merupakan etnik mayoritas. Buddha mendapat tempat utama dalam hukum di Sri Lanka dan bahkan secara khusus dicantumkan dalam konstitusi.

Selain Buddha, terdapat pula penganut Hindu sekitar 12,6% dan Muslim sekitar 9,7% dari total penduduk.

Berdasar sensus tahun 2012, sekitar 1,5 juta penduduk Sri Lanka beragama Kristen, sebagian besar adalah Katolik Roma. (Very)

Artikel Terkait
Dubes RI untuk Tahta Suci: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Sangat Historis
PM Jepang Lolos dari Serangan Bom
Gempa di Mindanao Setara 5 Hingga 8 Kali Bom Atom
Artikel Terkini
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Menko Airlangga Sampaikan Sukses Indonesia Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Politik, dan Lanjutkan Upaya Transisi Energi
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas