INDONEWS.ID

  • Jum'at, 23/08/2019 20:30 WIB
  • Menteri Budi Karya Sebut Mobil Listrik Solusi Polusi di Ibu Kota Jakarta

  • Oleh :
    • Mancik
Menteri Budi Karya Sebut Mobil Listrik Solusi Polusi di Ibu Kota Jakarta
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.(Foto: Marsi Edon/ Indonews)

Jakarta,INDONEWS.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, tujuan pemerintah mengeluarkan program mobil listrik salah satunya adalah mengurangai polusi udara di ibu kota Jakarta. Mobil listrik bagian dari mencegah masalah kemacetan. Hal ini ia sampaikan saat menyampaikan sambutan dalam diskusi dengan tema" Kendaraan listrik sebagai solusi pengurangan Polusi Udara dan Penggunaan BBM yang dilaksanakan oleh Keluarga Alumni UGM kerja sama dengan Kompas dan Gaikindo.Jakarta, Jumat,(23/08/2019)

"Diskusi tentang mobil listrik ini sangat penting untuk mengurangi masalah pencemaran udara yang ada di Jakartam," kata Budi Karya dalam sambutannya.

Baca juga : Libur Nataru, Menhub: Tanggal 1 dan 2 Januari 2024 Terjadi Puncak Arus Balik

Budi Karya dalam sambutannya juga menerangkan,Kementerian Perhubungan pada prinsipnya siap untuk melaksanakan rencana besar presiden Jokowi dalam merencanakan program mobil listrik di Indonesia. Kementerian Perhubungan sendiri telah menyiapkan beberapa langkah teknis untuk melaksanakan program tersebut.

Terkait dengan legalitas program mobil listrik, jelas Budi Karya, presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Mobil Listrik. Perpres ini bertujuan tidak lain yakni untuk mendorong percepatan pelaksanaan program mobil listrik.

Baca juga : KAGAMA Beksan Jabodetabek Gelar Parade Tari dan Budaya Nusantara Pertama "Cakrawala"

"Perpres 55 berujuan untuk mempercepat rencana pemerintah terkait dengan mobil listrik," jelasnya.

Budi Karya sendiri tidak menampik bahwa program mobil listrik ini cukup menyita perhatian dari semua pihak karena baru kali diprogramkan di Indonesia. Tetapi,ia sendiri tetap optimis terkait dengan realisasi dari program ini dengan dukungan semua pemangku kepentingan di dalamnya.

Baca juga : Jelang KTT ASEAN, Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi di Labuan Bajo

"Tentu banyak pekerjaan rumah yakni pengisian bahan bakar, dari PLN, tapi ini akan berhasil dengan kerja sama kita semua," tegasnya.

Selain itu, ia menjelaskan, program mobil listrik membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk dilakukan sosialisasi kepada masyarkat. Sosialisasi ini penting dilakukan karena masyarakat baru mengenal mobil listrik.

"Mobil listrik ini butuh proses karena membutuhkan waktu mengenalkan kepada masyarakat," ungkapnya.

Menteri Budi Karya berharap, program mobil listrik mendapatkan dukungan dan masukan dari semua pihak,m baik dari perguruan tinggi maupun dari pelaku usaha dan industri. Dengan demikian, program ini nanti dapat berjalan dengan baik.

"Kementerian Perhubungan mengharapkan kolaborasi semua pihak, perguruan tinggi, dunia industri dan pelaku usahanya lainnya," pungkasnya.*(Marsi Edon)

 

 

Artikel Terkait
Libur Nataru, Menhub: Tanggal 1 dan 2 Januari 2024 Terjadi Puncak Arus Balik
KAGAMA Beksan Jabodetabek Gelar Parade Tari dan Budaya Nusantara Pertama "Cakrawala"
Jelang KTT ASEAN, Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi di Labuan Bajo
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas