INDONEWS.ID

  • Minggu, 22/09/2019 20:45 WIB
  • Gunung Slamet Terbakar, Pemadaman Terkendala Karena Lokasi Sulit Dijangkau

  • Oleh :
    • Ronald
Gunung Slamet Terbakar, Pemadaman Terkendala Karena Lokasi Sulit Dijangkau
Gunung Slamet yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes terbakar sejak Sabtu (21/9/2019). (Foto. Ist)

Banyumas, INDONEWS.ID - Kebakaran Gunung Slamet terus meluas akibat gagalnya penyekatan di kawasan Kaligua, yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes.

Sejak Sabtu (21/9), api telah membakar kawasan wisata Baturraden. Api terus merembet ke arah timur, mulai dari wilayah administratif Brebes hingga ke Kabupaten Banyumas.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Ariono Purwanto mengatakan, petugas gabungan telah berupaya menyekat rembetan api dengan membuat sekat bakar alami.

Namun, diakui Ariono, upaya pemadaman dengan pembuatan sekar bakar itu gagal. Bagaimana tidak, titik api yang membakar Gunung Slamet telah melampaui titik yang direncanakan untuk penyekatan.

"Tiupan anginnya kencang. Jadi sudah melewati titik yang tadinya direncanakan akan dibuat sekat bakar," ujarnya.

Karena pemadaman gagal, tim gabungan terus berupaya memadamkan api dengan peralatan yang ditemukan di lapangan (kondisional). Misalnya, dengan memukul-mukul titik api.

Benar saja, kebakaran Gunung Slamet pun belum bisa bisa dikendalikan. Material semak belukar kering semakin menyulitkan upaya pemadaman.

Akhirnya, Pos Pemunduran di Kaligua dipindah ke Kalipagu, Baturraden dan area Kebun Raya Baturraden. Dari titik ini, diberangkatkan sekitar 200 orang, terdiri dari masyarakat setempat dan relawan gabungan lintas instansi.

"Kemarin sore sekitar pukul 4 sore diberangkatkan secara bertahap. Kemudian, pukul 10 malam juga diberangkatkan lagi relawan dari masyarakat setempat dan tim gabungan," jelas Ariono.

Disampaikan Ariono, sampai Minggu (22/9/2019) pergantian personel masih terus dilakukan. Untuk tambahan bantuan, para relawan pun kembali diberangkatkan ke lokasi.

"Kita masih berupaya untuk melokalisir titik api," tandasnya.

Diungkapkan Ariono, kesulitan memadamkan api ini dikarenakan kontur perbukitan dan juga banyak jurang. Tidak hanya itu, kawasan yang terbakar juga sangat kering dengan tiupan angin yang kencang.

Dia mengaku belum menerima laporan jenis vegetasi hutan yang terbakar. Namun, dia memastikan hingga saat ini lokasi kebakaran masih jauh dari permukiman penduduk.

"Saya kira masih aman. Karena jaraknya jauh ya. Kemudian ada juga jurang yang jadi sekat. Tiupan angin juga tidak (mengarah ke permukiman)," tandasnya. (rnl)
 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas