INDONEWS.ID

  • Minggu, 06/10/2019 11:06 WIB
  • Ekspor Naik, Produk Hortikultura Indonesia di Jalur Hijau

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Ekspor Naik, Produk Hortikultura Indonesia di Jalur Hijau
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto

Jakarta, indonews.id - Neraca perdagangan sektor hortikultura Kementerian Pertanian selalu bertumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi berkat pelaksanaan visi industri hortikultura ramah lingkungan 2015-2019.

 

Baca juga : Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, memberikan penjelasan dengan pertumbuhan sektor hortikultura tahun 2018. Kala itu, ekspor ke 113 negara naik 11,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya pun meningkat menjadi sebesar Rp 5 triliun lebih. 

 

Baca juga : PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI

"Tahun 2018, ekspor buah naik signifikan 26,27 persen, sayuran naik 4,8 persen, dan tanaman hias naik 7,03 persen," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/10/2019). Ini merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS).

 

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian

Peningkatan ekspor dipengaruhi sejumlah komoditas. Seperti manggis naik 285 persen, mangga 123 persen, salak 29 persen, kapulaga 27 ribu persen, kacang panjang 2,7 ribu persen, wortel 382 persen, bunga lili 693 persen, dan durian surplus 735 ton. 

 

Torehan tersebut mengerek nilai tukar usaha pertanian (NTUP) hortikultura. Naik 3,6 persen. Pendapatan domestik bruto (PDB) pun naik 36,2 persen, dibandingkan tahun 2014.

 

Dirinya menerangkan, capaian tersebut tak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan. Seperti memangkas waktu penerbitan izin ekspor, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 29 Tahun 2018.

 

Mulanya, proses perizinan ekspor memakan waktu 13 hari hingga tiga bulan. Melalui sistem online single submission (OSS), perizinan kini bisa rampung hanya dalam tempo tiga jam.

 

Tak sekadar itu, eksportir pun kian dipermudah dalam pengurusannya. Kini eksportir tak harus mendatangi kantor Kementan selama memenuhi persyaratan serta dokumennya clear and clean.

 

Sebanyak 291 peraturan yang menghambat juga dihapus. Demi terwujudnya reformasi birokrasi dan memudahkan produk menembus negara yang belum dijangkau sebelumnya.

 

Anton, sapaan akrab Dirjen Hortikultura, kemudian melanjutkan bahwa Kementan terus berupaya meningkatkan capaian ekspor. Salah satu upayanya adalah dengan mengikuti misi dagang di luar negeri serta berpartisipasi dalam pameran lokal dan global.

 

"Pameran tidak hanya sebagai sarana untuk memperkenalkan dan memasarkan produk. Namun, menjadi kesempatan eksportir memperluas diversifikasi pasar dan jaringan bisnis," tuturnya. 

 

Berikutnya, meningkatkan kualitas sejak hulu hingga hilir. Dari pra budidaya sampai pemasaran. Agar produksi yang dihasilkan bermutu dan memiliki daya saing di kancah global.

 

"Ini sedang kami upayakan dengan merevisi Indonesia GAP, sehingga selaras dengan ASEAN GAP. Kami juga akan menyuplai bibit berkualitas dan memberikan pendampingan. Agar sumber daya tani meningkat," kata Anton.

 

Di sisi lain, mantan Kepala BPTP Jateng itu menjelaskan, impor buah merupakan keniscayaan. Karena adanya keputusan Badan Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). 

 

Kendati begitu, menurut dia, buah impor yang selama ini membanjiri Indonesia berasal dari negara subtropis. Macam Cina, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

 

Yang diimpor mencakup pir, jeruk mandarin, apel merah, dan kiwi. "(Buah-buahan impor) tidak berkompetisi langsung dengan buah produksi petani lokal," tutupnya.

Artikel Terkait
Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan
PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas