INDONEWS.ID

  • Senin, 25/11/2019 10:25 WIB
  • Peringati Hari PGRI, Nadiem Makarim Pimpin Upacara Sebagai Mendikbud

  • Oleh :
    • Ronald
Peringati Hari PGRI, Nadiem Makarim Pimpin Upacara Sebagai Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarem. (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2019-2024 Nadiem Makarim memimpin Upacara Peringatan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional 2019 di Halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (25/11/2019). 

Upacara HUT PGRI diikuti oleh guru, siswa-siswi dan mahasiswa. Dengan mengangkat tema `Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul`, upacara dimulai dengan pengibaran bendera merah putih, selanjutnya pembacaan naskah Pancasila diikuti peserta upacara.

Baca juga : Menteri PANRB dan Mendikbudristek Siapkan Skenario Insentif bagi Guru Daerah 3T

 

Ini kali pertama, Nadiem menghadiri Upacara HUT PGRI sejak dilantik oleh Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 lalu di Istana Presiden, Jakarta Pusat.

Baca juga : Yayasan Trisakti Minta Pemerintah Hentikan Upaya Pengambilalihan, Hormati Putusan Pengadilan

Sebelumnya, dalam naskah pidatonya yang diunggah dalam situs resmi Kemendikbud pada Sabtu (23/11), Nadiem meminta maaf lantaran pidatonya sedikit berbeda dengan pidato menteri-menteri sebelumnya.

"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujar Nadiem di awal pidato.

Baca juga : Kemendikbud Ristek Dorong Budaya Hidup Berkelanjutan dalam G20 Culture

Dalam teks pidato dua halaman tersebut, mantan CEO Gojek kemudian berbicara tentang tugas mulia menjadi seorang guru meski juga yang tersulit.

"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan," kata Nadiem menambahkan seperti dikutip dalam teks pidato.

Nadiem juga dalam pidatonya menyebut bahwa para guru sangat ingin membantu murid-muris yang mengalami ketertinggalan di kelar. Namun apa daya, waktu sang guru habis terbuang mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

"Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan," tandas Nadiem. (rnl)

 
Artikel Terkait
Menteri PANRB dan Mendikbudristek Siapkan Skenario Insentif bagi Guru Daerah 3T
Yayasan Trisakti Minta Pemerintah Hentikan Upaya Pengambilalihan, Hormati Putusan Pengadilan
Kemendikbud Ristek Dorong Budaya Hidup Berkelanjutan dalam G20 Culture
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas