Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2019-2024 Nadiem Makarim memimpin Upacara Peringatan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional 2019 di Halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Upacara HUT PGRI diikuti oleh guru, siswa-siswi dan mahasiswa. Dengan mengangkat tema `Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul`, upacara dimulai dengan pengibaran bendera merah putih, selanjutnya pembacaan naskah Pancasila diikuti peserta upacara.
Ini kali pertama, Nadiem menghadiri Upacara HUT PGRI sejak dilantik oleh Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 lalu di Istana Presiden, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, dalam naskah pidatonya yang diunggah dalam situs resmi Kemendikbud pada Sabtu (23/11), Nadiem meminta maaf lantaran pidatonya sedikit berbeda dengan pidato menteri-menteri sebelumnya.
"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujar Nadiem di awal pidato.
Dalam teks pidato dua halaman tersebut, mantan CEO Gojek kemudian berbicara tentang tugas mulia menjadi seorang guru meski juga yang tersulit.
"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan," kata Nadiem menambahkan seperti dikutip dalam teks pidato.
Nadiem juga dalam pidatonya menyebut bahwa para guru sangat ingin membantu murid-muris yang mengalami ketertinggalan di kelar. Namun apa daya, waktu sang guru habis terbuang mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
"Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan," tandas Nadiem. (rnl)